SAMPANG, koranmadura.com – Ribuan penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, kini dilakukan penghapusan sejak program itu diluncurkan ketiga menghadapi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Kabid Pemberdayaan Sosial dan Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sampang, M. Nashrun menjelaskan, penghapusan ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari daftar penerima BST dikarenakan beberapa faktor. Bahkan penghapusan data penerima tersebut langsung dilakukan oleh pemerintah pusat.
“Untuk total kuota penerima BST di Sampang yaitu sebanyak 27.711 KPM. Dan beberapa hari lalu kami mendapat surat langsung dari pusat adanya pengurangan KPM untuk jenis program BST, di tahap VI saja ada sekitar 480 KPM yang dihapus. Pada 25 September 2020 lalu, BST tahap VI sudah ditutup karena sudah selesai pendistribusiannya,” jelasnya, Rabu, 30 September 2020.
Penghapusan data penerima BST lantaran terdapat data ganda dengan penerimaan bansos lainnya seperti ganda di data penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), PKH, serta banyak ditemukan data NIK penerima tidak valid. Penghapusan ini berdasarkan surat Nomor 2095/4.4.1/DI/09/2020, dari Kemensos tertanggal 23 September 2020, berkenaan tentang data penerima BST yang dihapus beserta alasan-alasannya.
“Jadi secara keseluruhan data penerima BST untuk saat ini yaitu tersisa 25.216 KPM setelah terjadi penghapusan data mulai BST tahap I-VI. Dan yang paling banyak disebabkan data NIK tidak valid. Penghapusan data melalui dua mekanisme, yaitu top down melalui data dari DTKS dan data dari proses pengajuan daerah. Nah, data usulan dari daerah ini yang disinyalir banyak yang tidak padan”.
Namun begitu, Nashrun juga menyebut pemadanan data di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan data Kependudukan di pusat tidak dilakukan secara frontal sebab data se-Kabupaten di Indonesia juga banyak terdapat data kependudukannya tidak valid.
“Makanya penghapusan data di Kabupaten itu bertahap, dengan harapan tiap Kabupaten itu melakukan perbaikan data kependudukannya yang di update di dinas kependudukan,” jelasnya. (MUHLIS/ROS/VEM)