SAMPANG, koranmadura.com – Rumah Sakit Daerah (RSD) Ketapang, Sampang, Madura, Jawa Timur, hingga saat ini belum beroperasi. Padahal bangunan yang sudah dinyatakan rampung di awal tahun 2020 itu sangat diperlukan masyarakat di wilayah utara Kabupaten setempat.
Diketahui, pembangunan gedung tersebut menghabiskan kurang lebih Rp 29 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Keberadaan runah sakit di ketapang itu sangat dibutuhkan, sebab jika ada yang sakit tidak lagi harus ke Sampang Kota, ke Pamekasan atau bahkan ke Bangkalan. Selama ini jika ada kecelakaan atau sakit seringkali pergi berobat ke Pamekasan atau ke Bangkalan,” ujar Huzaini, warga Desa Ketapang Laok kepada koranmadura.com, Selasa, 29 September 2020.
Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, Asrul Sani menyampaikan, sejauh ini pihaknya mengaku sudah berupaya sesegera mungkin RSD Ketapang menerima pelayanan.
Bahkan, beberapa waktu lalu telah bersurat kepada Pemprov Jatim untuk dilakukan visitasi akreditasi. Namun hingga saat ini masih belum ada jawaban. Menurutnya, pengajuan visitasi akreditasi itu sebagai syarat utama sebelum RSD menerima pelayanan.
“Seminggu yang lalu kami sudah mengirim surat ke Pemprov kaitannya visitasi akreditasi. Tapi hingga saat ini belum ada balasan dan kepastian kapan akan dilakukan visitasi,” ujarnya.
Sebelum diajukan visitasi, Asrul Sani menegaskan, ada beberapa poin yang harus dipersiapkan selain dari kesiapan gedung sendiri yaitu di antaranya kesiapan dan kelengkapan sarana dan Sumber Daya Manusia (SDM). Bahkan pihaknya beberapa kali melakukan simulasi pelayanan kesehatan.
“Kami sudah merekrut 26 tenaga kesehatan. Memang standarnya tenaga yang bekerja di sana sebanyak 160 nakes. Tapi ketersediaan nakes sebanyak 75 persen sebenarnya sudah bisa menangani di RSD Ketapang. Makanya kemungkinan kami akan merekrut 100 tenaga dulu dan sisanya berlanjut. Dan saat ini kami sudah mempersiapkan empat dokter umum dan tiga dokter spesialis,” paparnya. (MUHLIS/ROS/VEM)