BANGKALAN, koranmadura.com – Berbagai cara, ratusan mahasiswa Bangkalan, Madura, Jawa Timur, yang tergabung dalam Aktivis Trunojoyo Bergerak berhasil masuk dan menguasai gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Selasa 13 Oktober 2020.
Baca: Tiba di Kantor DPRD Bangkalan, Massa Trunojoyo Bergerak Minta Dialog dengan Pemerintah Pusat
Saat mediasi, antara koordinator aksi, Rossy dengan Kapolres Bangkalan, AKBP Rama Samtama Putra sempat alot, karena kedua keinginan yang berbeda.
Rama sapaan akrabnya Rama Samtama Putra akan mempersilahkan masuk ke dalam gedung dewan, namun dengan catatan hanya 80 orang saja.
“Karena kapasitas ruang paripurna DPRD Bangkalan hanya memuat 80 orang,” tegas Rama.
Namun demikian massa aksi tidak menerima begitu saja permintaan dari Kapolres Bangkalan. Mereka juga menginginkan untuk mengukur kapasitas ruang paripurna tersebut dari massa aksi sendiri.
Sehingga, Kapolres Bangkalan harus menyampaikan keinginan massa aksi kepada pimpinan DPRD Bangkalan. Usai melakukan koordinasi. Pimpinan dewan dan Kapolres menerima permintaan tersebut.
Sementara, koordinator Aksi, Rossy menyampaikan, pihaknya berjanji tidak akan merusak fasilitas umum yang ada di gedung DPRD Bangkalan. Jika ada, pihaknya tidak akan bertanggung jawab.
“Jika ada yang merusak fasilitas umum tidak apa-apa langsung diamankan,” ucapnya.
Hingga berita ini diterbitkan, massa aksi menguasai ruang paripurna DPRD Bangkalan. Secara bergantian, mereka melakukan orasi terkait penolakan Omnibus Law Cipta Kerja dan impor garam. (MAHMUD/ROS/VEM)