PAMEKASAN, koranmadura.com – Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk sejumlah Madrasah Diniyah di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diduga kuat dipotong.
Jumlah bantuan BOP sebanyak Rp 10 juta, dugaan potongan bantuan tersebut tak tanggung-tanggung mencapai angka Rp 4 juta.
Dugaan pemotongan itu dilakukan oleh pihak yang tak bertanggungjawab selama proses penyaluran bantuan.
Dana dicairkan utuh ke nomor rekening lemabaga Madin, tetapi saat penarikan, pihak lembaga didampingi oleh petugas yang berkepentingan. Saat itu juga, bantuan langsung dipotong Rp 4 juta.
Baca: Dana BOP untuk Madin di Pamekasan Diduga Dipotong Rp 4 Juta
Kepala Kemenag Pamekasan, Afandi serta Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kusmanto, sama-sama mengaku tidak mengetahui soal bantuan BOP yang dipotong Rp 4 juta.
Hanya saja, Afandi mengakui dapat perintah dari pemerintah pusat untuk memverifikasi lembaga Madin untuk proses pencairan BOP tahap dua.
“Untuk tahap ke 2 Kemenag memverifikasi dan memyampaikan tidak ada komitmen atau kesepakatan apa, untuk tahap 2 masih dipending menunggu hasil verifikasi,” ungkap Afandi, saat dikonfirmasi koranmadura.com, Rabu malam, 14 Oktober 2020.
Sementara Kasi Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kusmanto, menyampaikan bahwa BOP tidak ada hubungan dengan dirinya.
“Maaf saya lagi sakit, soal bantuan BOP tidak ada hubungan dengan saya, karena saya tidak mengusulkan dan terimanya rekom dari mana tidak melalui saya,” ungkap Kusmanto, 15 Oktober 2020. (RIDWAN/ROS/VEM)