BANGKALAN, koranmadura.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur menganggarkan sebesar Rp 450 juta untuk cetak blanko security Kartu Identitas Anak (KIA). Namun sayang, belum bisa mengcover semua anak.
Tercatat, anggaran menguras dari APBD itu akan mencetak sedikitnya 130.000 keping KIA. Sedangkan, di Bangkalan diketahui ada 268.000 anak di bawah umur 17 tahun yang berhak membuat kartu identitas itu.
Kabid Administrasi Kependudukan, Iri Suud mengakui hal itu. Menurutnya, penganggaran di bawah jumlah anak yang berhak memiliki KIA tersebut, kerena masih dalam tahap percobaan. Jika cepat habis, katanya bisa dijadikan evaluasi pada tahun yang akan datang.
“Belum mencukup sebenarnya, tapi jika habis kita anggarkan lagi tahu depan,” kata Suud, sapaan akrabnya, Kamis 8 Oktober 2020.
Hingga saat ini, ada 9000 anak di bawah umur 17 tahun di Bangkalan yang sudah memiliki KIA, sehingga masih tersisa 259.000 anak. Karena antusiasnya mereka, kata Suud Dispendukcapil harus menambah alat cetak lagi.
“Awalnya satu alat, sekarang nambah satu lagi. Jadi ada dua alat cetak,” katanya.
Namun demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat kota dzikir dan shalawat, agar membuatkan anaknya kartu identitas. Karena, KIA tersebut sangat bermanfaat jika berurusan dengan lembaga-lembaga formal.
“Jika buka rekening bisa menggunakan KIA, pasti nanti sangat bermanfaat,” ucapnya.
Sekedar diketahui, dalam proses pengadaan blanko KIA masih dalam tahap lelang. Dalam hal ini melalui LPSE Kabupaten Bangkalan.
Sesuai jadwal, saat ini masih tahap evaluasi administrasi, kualifikasi, teknis, dan harga. Diperkirakan pada tanggal 21 Oktober 2020 akan dilakukan penandatanganan kontrak.
Peserta yang ikut lelang pengadaan blanko KIA diantaranya:
1) PT. Cerya Riau Mandiri Printing
2) PT.Tunas Selaras Dimensi
3) CV. Agung Raya Sentosa
4) PT. Aria Multi Graphia
5) PT Pura Barutama
6) PT. Betawimas Cemerlang
7) CV. Dodo Property
8) PT. Mecosuprin Grafia
(MAHMUD/ROS/VEM)