PAMEKASAN, koranmadura.com – Sejumlah massa yang tergabung dalam Forum Aspirasi Rakyat Madura (FARA), mendatangi kantor BNI Pamekasan, Senin, 5 Oktober 2020. Mereka meminta keseriusan pihak BNI untuk menindaklanjuti dugaan adanya agen e-Warung penyalur BPNT yang dinilai bermasalah.
Korlap Aksi Fara, Abddurrahman mengatakan, ada sekitar 10 agen e-Warung penyalur BPNT yang yang dinilai bermasalah. Menurutnya, mereka tidak cukup syarat sesuai yang termaktub dalam pedoman umum pelaksanaan program BPNT untuk menjadi agen.
“Syarat menjadi agen yang pertama harus mempunyai toko faktanya dibawah banyak yang tidak punya toko,” ucap Korlap Aksi Fara, Abddurrahman.
Menurut Abdurrahman, sampai saat ini, pihak BNI tidak melakukan langkah-langkah penggantian terhadap e-Warung yang diduga bermasalah tersebut.
“Ini merupakan kelalaian dan keabaian dari pada pihak BNI, siapa BNI yaitu Khotib sebagai penanggung jawabnya,” tambahnya.
Ia mendesak, pihak BNI untuk segera melakukan penggantian agen yang dinilai bermasalah. Bahkan, Abdurrahman mengancam, jika permitaannya tidak dipenuhi akan melakukan aksi demo lanjutan.
“Kami akan melakukan gerakan lanjutkan, untuk menagih janji beny dan khotib (pihak Bank BNI) itu,” paparnya.
Sementara itu, Pimpinan Bank BNI Pamekasan, Rahmad mengklaim, sudah melakukan verifikasi agen yang bermasalah dan sudah menyampaikan kepada tim koordinasi yaitu meliputi Dinas Sosial dan TNI serta pihak polisi.
“Yang bermasalah ada 8, (terkait penutupan, red) setelah ada rekomendasi ya dari Timkor,” ujarnya. (SUDUR/ROS/VEM)