KORANMADURA.com – Siapa tak mengenal sosok Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia ini merupakan pendiri Microsoft. Di masa pandemi seperti saat ini, Bill Gates juga ikut berkontribusi bersama tokoh dunia lainnya terhadap pemberantasan virus Corona. Salah satu kontribusi nyata yang dilakukan Bill Gates adalah menyumbangkan dana yang tidak sedikit untuk penelitian vaksin virus corona. Dari sekian banyak vaksin yang muncul dan mengklaim bisa menangkal virus Corona, tetapi Bill gates memilih untuk menjagokan vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech yang bernama vaksin Pfizer.
Lima Fakta Vaksin Pfizer Andalan Bill Gates untuk Tangkal Virus Corona
1. Vaksin Pfizer Sudah Melakukan Uji Klinis Fase Ketiga
Vaksin yang dibuat oleh perusahaan Pfizer ini sudah mendapatkan izin dari otoritas Amerika Serikat untuk penggunaan darurat di akhir bulan Oktober 2020. Dikarenakan sudah mendapatkan izin maka vaksin ini kemudian melakukan uji klinis.
Hingga saat ini sudah memasuki uji klinis fase ketiga. Pada uji klinis fase kedua diberikan kepada manusia. Hasilnya berhasil menciptakan antibodi penawar dan juga merangsang t-cell yang berguna untuk melawan virus corona.
2. Mengandung Materi messenger RNA (m-RNA)
Vaksin dari perusahaan Pfizer mengandung materi messenger RNA (m-RNA) yang digunakan sel. Materi ini berguna untuk mengubah instruksi yang tersimpan di dalam DNA. Setelah itu, akan menjadi protein yang sangat penting untuk kehidupan manusia.
Dimana messenger RNA (m-RNA) nantinya akan melatih sel-sel protein untuk membuat protein yang berguna untuk melawan dan juga mencegah terjadinya penyakit yang ditargetkan. Dalam hal ini yaitu virus Corona.
3. Menimbulkan Efek Samping
Pada uji klinis fase ketiga sebagian relawan yang disuntik vaksin ini mengalami efek samping yang ringan. Efek samping yang ditimbulkan seperti merasakan sakit kepala, menggigil, nyeri otot dan juga kelelahan. Beberapa relawan lainnya mengalami demam ringan hingga demam tinggi.
4. Dibutuhkan Dua Dosis untuk Mencegah Virus Corona
Supaya ampuh dalam mencegah virus corona maka pemberian vaksin ini harus dua dosis dengan jeda waktu pemberian selama 21 hari. Tidak perlu khawatir karena pemberian dua dosis vaksin Pfizer merupakan sesuatu yang wajar. Bahkan ada vaksin lain seperti vaksin hepatitis A, cacar air dan herpes zoster yang juga diberikan dalam dua dosis.
Pemberian vaksin dua dosis ini sudah mempertimbangkan aspek efektivitas. Jika melihat jenis vaksin lainnya yang sudah lama beredar dan perlu diberikan lebih dari satu dosis. Tujuannya yaitu supaya memberikan efektivitas perlindungan bisa maksimal. Menurut ahli kebijakan kesehatan masyarakat Kelly Moore, menyatakan bahwa pemberian vaksin corona sebanyak 2 dosis akan menimbulkan masalah dalam hal logistik atau distribusi vaksin ke seluruh dunia.
5. Memberikan Hasil Meyakinkan pada Oktober
Perusahaan Pfizer sangat yakin jika vaksin yang dihasilkan bisa dirilis pada akhir bulan Oktober 2020. Terlebih vaksin ini sedang dalam uji klinis fase ketiga atau yang terakhir. Bahkan Pfizer sangat yakin bisa memberikan hasil yang meyakinkan pada bulan Oktober 2020.
Dalam hal ini Pfizer sudah melangkah lebih jauh dibandingkan dengan pesaingnya yaitu Moderna. Dimana perusahaan ini mengatakan jika membutuhkan waktu hingga tahun depan untuk melakukan uji klinis.
Perkembangan mengenai vaksin Covid-19 menjadi suatu hal yang paling ditunggu. Bagaimana tidak, jika vaksin ditemukan maka penyebaran virus corona bisa berakhir. Jika Anda ingin mendapatkan update informasi mengenai virus corona dan ingin melakukan tes PCR maka memanfaatkan aplikasi Halodoc untuk membuat janji dengan dokter. Maka dari itu, jika Anda belum memiliki aplikasi ini sebaiknya segera mendownloadnya ya! (*/ros/vem)