SUMENEP, koranmadura.com – Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Madura mendesak aparat kepolisian, dalam hal ini Polda Jatim, segera menuntaskan kasus diduga ujaran kebencian melalui media sosial oleh akun atas nama MI (inisial) kepada dua ketua PCNU di Madura.
Dua Ketua PCNU yang dimaksud ialah Ketua PCNU Pamekasan KH. Taudiq Hasyim, dan Ketua PCNU Sumenep, KH. A. Pandji Taufiq serta beberapa pengurus GMNU.
Beberapa waktu lalu, kedua ketua PCNU serta beberapa pengurus GMNU itu dinarasikan sebagai “simpatisan PKI” di media sosial oleh akun facebook atas nama MI.
Ketua GMNU Madura Kiai Abdul Hamid Muntaha menyampaikan, seharusnya pihak kepolisian tanggap dan cepat menangani kasus tersebut agar tak tambah meresahkan masyarakat, khususnya di kalangan warga NU di Madura.
“Saya selaku Ketua GMNU Madura sangat khawatir apabila seruan warga NU ini tidak ditanggapi serius, apalagi ada permainan, warga NU marah dan kecewa. Sehingga mereka tidak dapat disalahkan juga apabila turun jalan lagi dengan massa yang lebih banyak. Kemarin saja di Pamekasan Mapolwil tidak mampu menampung karena yang hadir lebih dari 23 ribu santri dan warga NU,” ujarnya, Minggu, 18 Oktober 2020.
Menurut Ra Hamid, sapaan akrab Ketua GMNU Madura, Kiai Taufiq di Pamekasan dan Kiai Pandji di Sumenep termasuk panutan warga NU di Madura. Sehingga ketika dilecehkan, maka pihaknya, dan warga NU secara umum, tidak akan terima. “Menjaga marwah beliau berdua adalah kewajiban kami,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa pihaknya mulai kecewa kepada pihak kepolisian yang dinilai lamban menangani kasus tersebut. “Dan saya kira bukan hanya kami, tapi semua elemen masyarakat dan Banom NU se Madura sudah geram. Terutama kepada akun pemfitnah tersebut,” urai dia.
Menurut Ra Hamid, jika kalau kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Polda Jatim, sebagaimana disampaikan pihak kepolisian Pamekasan, harusnya pemilik akun facebook atas nama MI lebih mudah terungkap. Sebab alat pendeteksi yang dimiliki Polda lebih lengkap.
“Jadi harapan kami kepada pihak kepolisian, jangan sampai warga NU di Madura di kecewakan,” katanya, menegaskan. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)