BANGKALAN, koranmadura.com – Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Jawa Timur, Wilayah Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Sunarto menyayangkan, keterlibatan para pelajar SMA/SMK dalam aksi demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja beberapa hari yang lalu.
Menurutnya, kaum pelajar bukan waktunya ikut-ikutan demo turun ke jalan. Karena, mereka masih labil, sehingga khawatir akan ikut terprovokasi. “Tugas siswa itu belajar, bukan ikut-ikut demo,” kata Sunarto, Jumat, 16 Oktober 2020.
Baca: Ikut Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Puluhan Pelajar Diamankan Polisi
Tercatat ada 42 pelajar yang diamankan petugas kepolisian karena ikut-ikutan demo tolak Omnibus Law. Keterlibatan mereka sudah tercium sebelum aksi demo digelar.
Ditanya apakah ada sanksi, Sunarto menuturkan masih belum ada sanksi bagi mereka yang ikut demo. Karena, hal itu tidak ada instruksi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
“Kita kepanjangan dari dinas provinsi, tapi kami kasih tegoran dan pembinaan,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga memanggil para wali murid untuk membuat surat perjanjian, agar anaknya tidak mengulangi lagi ikut-ikutan demo.
“Semoga dengan cara surat perjanjian bersama orang tua bisa memberikan efek jera,” ucapnya. (MAHMUD/ROS/VEM)