BANGKALAN, koranmadura.com – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar launching kegiatan ‘Tafaqquh Fiddin’ (Pendalaman Ilmu Agama) tahun 2020 secara virtual, di rektorat setempat, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Tafaqquh Fiddin yakni pergantian nama dari kegiatan mentoring yang diselenggarakan pada semester satu dan dua. Sasarannya, kepada mahasiswa baru yang mengampu Mata Kuliah Umum (MKU) Pendidikan Agama Islam (PAI).
Dekan Fakultas Keislaman (Fkis) UTM, Shofiyun Nahidloh menyampaikan, semua mahasiswa yang mengambil Matkul PAI tersebut, juga diwajibkan mengengikuti kegiatan Tafaqquh Fiddin yang diselenggarakan satu minggu sekali dalam satu semester.
Menurutnya, dengan jumlah 3 Satuan Kredit Semester (SKS) pada Matkul PAI itu dinilai tak mungkin bisa diselesaikan di dalam kelas, apa lagi yang berkaitan dengan praktek. Oleh karenanya, sisa dari jam pelajaran itu dimasukkan ke kegiatan Tafaqquh Fiddin
“Karena 1 SKS dari Matkul PAI dimasukkan ke Tafaqquh Fiddin. Jadi wajib ikut,” kata perempuan lulusan magister hukum islam itu.
Tujuan kegiatan Tafaqquh Fiddin itu, untuk menanamkan pendidikan krakter kepada mahasiswa-mahasiswa baru di UTM. Sehingga dapat membentuk kebiasaan dalam ibadah amaliyah dan sosial yang baik pada pergaulan sehari-hari.
“Pendidikan krakter ini merupakan kewajiban yang harus ditanamkan ke mahasiswa baru,” katanya.
Sedangkan dalam pelaksanaanya, kata Ibu Sofi digelar dengan cara virtual. Dosen akan menyampaikan materinya dengan media video. Selain itu, juga dipersiapkan google clasroom untuk mempermudah dalam kegiatannya.
Setelah itu, materi disampaikan oleh dosen yang berlatar belakang PAI, dilanjutkan follow up oleh beberapa mentor untuk memperdalam materi yang disampaikan oleh dosen.
“Beberapa dosen yang akan mengisi materi. Terus mentor yang akan membantu sebanyak 50 orang,” katanya.
Sementara Wakil Rektor (Warek) III UTM Bidang Kemahasiswaan, Agung Ali Fahmi menyampaikan, kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman, agar mahasiswa calon generasi baru dapat menjalan dua hal.
“Dua hal itu tentang keagamaan dan kenegaraan,” katanya.
Sehingga diharapkan, kata Agung sapaan akrabnya Agung Ali Fahmi, mahasiswa baru UTM dapat menerapkan krakter Amanah, Peduli dan Kreatif (Apik). Sehingga hal ini yang akan jadi pembeda dengan mahasiswa lain.
“Apik itu menjadi agenda besar UTM untuk ditanamkan ke mahasiswa,” katanya.
Diketahui jumlah total mahasiswa baru yang wajib mengikuti kegiatan tersebut sekitar 4000 orang. Pada semester 1 ada 2000 orang akan mengikut kegiatan itu. Sedangkan sisanya dilanjutkan pada semester 2 saat mengambil Matkul PAI. (*ADV/MAHMUD/ROS/VEM)