BANGKALAN, koranmadura.com – Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Jawa Timur, Wilayah Bangkalan, memberikan dua mekanisme pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Siswa masuk secara bergantian, yaitu satu hari masuk tatap muka dan satu hari jarak jauh, atau satu minggu masuk dan satu minggu jarak jauh.
“Siswa yang masuk hari ini, maka besok libur, lalu diganti yang siswa yang lain, atau siswa masuk selama satu minggu, minggu depannya libur,” papar Kasi SMA dan Bidang PK-PLK, Cabdin Pendidikan Jawa Timur, Wilayah Bangkalan, Moh. Fauzi, Rabu 11 November 2020.
Baca: Pekan Depan, SMA-SMK di Bangkalan Akan Mulai Perluasan PTM
Setiap lembaga sekolah akan membagi dua kelompok antara ganjil dan genap. Kata Fauzi, ketika siswa group ganjil masuk sekolah tatap muka, maka yang genap belajar daring atau luring.
“Jadi walaupun ada di rumah bukan libur, tapi tetap masuk melalui jarak jauh,” katanya.
Menurut Fauzi, pihaknya memberikan kebebasan kepada lembaga untuk memilih pelaksanaan PTM. Katanya, disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing di kabupaten paling barat pulau Madura.
Namun, lanjut Fauzi mayoritas lembaga sokolah di Bangkalan lebih banyak memilih masuk selama satu minggu dan berikutnya diganti oleh siswa yang lain. Hal itu, lebih mempermudah kepada guru dalam memberikan materi kepada siswa.
“Rata-rata menggunakan separuh siswa masuk selama satu minggu, menyelesaikan 16 Mapel, karena jika per hari takut tidak memungkinkan menyampaikan Mapel,” katanya.
Namun, pihaknya berharap dalam pelaksanaan PTM tetap menaati protokol kesehatan (Prokes) virus Corona. Mulai dari penyediaan tempat cuci tangan, cek suhu, hingga jaga jarak antar siswa.
“Upaya ini untuk meminimalisir penyebaran virus Corona di sekolah,” tutupnya. (MAHMUD/ROS/VEM)