BANGKALAN, koranmadura.com – Beberapa aktivis yang tergabung Persatuan Mahasiswa Kokop (PMK) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur geruduk kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura, dan Perkebunan (Dispertahorbun) setempat, Kamis 5 Oktober 2020.
Aksi tersebut buntut dari kelangkaan pupuk subsidi dan non subsidi di Kecamatan Kokop. Karena, mereka menganggap persoalan tersebut akan menghambat proses bercocok tanam para petani.
Baca: Masuk Musim Tanam Padi, Warga Kokop Bingung karena Pupuk Langka
Ketua umum PMK, Samsul Hadi menyayangkan kinerja Dispertahorbun yang belum juga maksimal dalam menyelesaikan persoalan pertanian. Pasalnya, kelangkaan pupuk tersebut membuat petani di Kokop bingung yang ingin menanam padi.
“Jika ini dibiarkan khawatir akan berdampak kepada ketahanan pangan di Kecamatan Kokop,” kata Samsul, sapaan akrabnya.
Oleh karena itu, mahasiswa aktif STIUDA tersebut meminta untuk secepatnya menyelesaikan persoalan kelangkaan pupuk. Sambil lalu, dinas terkait juga harus memberikan sosialisasi kepada petani, agar tidak selalu resah persoalan pupuk itu.
“Kami mendesak membuat kios di setiap desa dan juga lakukan pendekatan ke petani,” ucapnya.
Diketahui, jumlah kios di Kecamatan Kokop ada empat lokasi, yaitu di Desa Dupok ada dua, di Tramok ada satu dan Durjen juga satu.
Sementara kepala Dispertahorbun Kabupaten Kangkalan, Puguh Santoso berjanji akan menindak lanjuti tuntutan yang disampaikan oleh beberapa mahasiswa asal Kecamatan Kokop.
“Terimakasih kepada mahasiswa yang sudah mengawal kami, kami akan rapatkan soal tuntutan itu,” katanya.
Disinggung terkait penambahan kios, Puguh, sapaan akrabnya Puguh Santoso menyampaikan, hal tersebut menjadi kewenangan dari distributor dan PT. Petrokimia sebagai penyedia pupuk. Namun, pihaknya akan teruskan permintaan massa aksi.
“Kami akan sampaikan ke distributor terkait permintaan penambahan kios, karena pembuatannya ada administrasi yang harus dilengkapi,” tutupnya.
Diakhir aksi tersebut, Dispertahorbun Bangkalan menandatangi nota kesepakatan, terkait beberapa tuntutan dari mahasiswa Kokop. Hal itu, disaksikan oleh beberapa pejabat dinas dan massa aksi (MAHMUD/ROS/VEM)