SUMENEP, koranmadura.com– Calon bupati nomor urut 01, Achmad Fauzi mengapresiasi inovasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep, Madura, Jawa Timur pada debat publik putaran kedua, yakni dengan menggunakan bahasa Madura.
Menurut pria yang dipasangkan dengan Nyai Eva ini, Bahasa Madura merupakan identitas kita yang perlu dilestarikan.
“Ini inovasi KPU yang dipatut dihargai. Karena sangat memberikan edukasi,” kata Fauzi pada awak media usai debat, Senin, 23 November 2020.
Meskipun Bahasa Madura diletakkan pada segmen terakhir, namun kata Fauzi membawa kesan tersendiri bagi dirinya dan masyarakat Sumenep.
“Istimewa ini, di luar dugaan. Jadi, saya apresiasi KPU karena mendorong masyarakat untuk tetap cinta Bahasa Madura,”
Politisi PDIP mengaku menjadi motivasi bagi pemimpin masa depan untuk lebih menguasai bahasa Madura.
“Kita didorong untuk bisa fasih berbahasa Madura,” jelasnya.
Fauzi menambahkan segmen bahasa Madura tidak pernah dilakukan di daerah lain. Oleh karena itu, Fauzi berharap masyarakat Sumenep tambah mencintai bahasa Ibu.
“Ini debat yang tidak pernah dilakukan di Daerah lain. Dengan beragam bahasa, masyarakat harus menghargai perbedaan,” jslasnya sembari melangkah menuju mobil. (SOE)