SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak menggelar Mimbar Rakyat di simpang empat pusat kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa, 3 Oktober 2020.
Mimbar Rakyat ini digelar untuk menyuarakan aspirasi rakyat. “Mimbar Rakyat ini merupakan ruang berekspresi masyarakat Sumenep,” ujar Koordinator Aliansi Rakyat Bergerak, Moh. Faiq.
Sehingga, lanjutnya, seluruh elemen masyarakat di kabupaten paling timur Pulau Madura ini, baik petani, pelajar, mahasiswa, tokoh masyarakat, dan lain sebagainya, bebas menyampaikan aspirasi mereka tentang kondisi Sumenep melalui membar tersebut.
Faiq menilai, di usianya yang ke-751 Sumenep masih memiliki sejumlah problem kerakyatan yang perlu diselesaikan. Seperti kesenjangan sosial, alih fungsi lahan, serta pencemaran lingkungan.
“Oleh karena itu, melalui Mimbar Rakyat ini kami mengajak masyarakat untuk menyampaikan segala bentuk keresahannya. Supaya mereka para birokrat sadar,” tegasnya.
Lebih lanjut dia memaparkan, bahwa Mimbar Rakyat yang dimotori oleh Aliansi Rakyat Bergerak itu akan menjadi gerakan mingguan. “Kami tidak akan mundur dari gerakan seperti ini sampai masyarakat merasakan keadilan dan kesejahteraan,” tambahnya.
Pada Mimbar Rakyat kali ini, Aliansi Rakyat Bergerak setidaknya menyampaikan beberapa pernyataan, yaitu: kedaulatan di tangan rakyat bukan korporat dan birokrat; hentikan perampasan ruang hidup dan pengrusakan lingkungan; cabut Omnibus Law dan hentikan kran investasi yang merugikan rakyat; serta olak sistem pemerintahan politik oligarki. FATHOL ALIF/ROS/VEM