BANGKALAN, koranmadura.com – Jumlah kebutuhan pupuk subsidi di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada musim tanam pada tahun 2020 ini masih belum sesuai harapan.
Pasalnya, berdasarkan jumlah petani yang terdata 67.000 orang, dibutuhkan sebanyak 30 ribu ton pupuk subsidi. Namun, pemerintah pusat mengalokasikan hanya 19 ribu ton pupuk subsidi.
Menanggapi hal itu, kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura, dan Perkebunan (Dispertahorbun) Kabupaten Kangkalan, Puguh Santoso menyampaikan, penyebab terbatasnya pengalokasian pupuk subsidi tersebut karena anggaran dari pusat yang terbatas.
“Kami maklumi karena anggaran pemerintah pusat terbatas, sehingga hanya 19 ribu ton yang dialokasikan,” kata Puguh, sapaan akrabnya, Selasa 3 Oktober 2020.
Baca : Pupuk Subsidi Langka, Komisi B DPRD Bangkalan Panggil Dispertahorbun
Jika jumlah pupuk subsidi hanya belasan ribu, Puguh memprediksi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan para petani yang cukup banyak di kota dzikir dan shalawat ini. Oleh karena itu, pihaknya harus mencari jalan alternatif.
“Tugas kami menjaga kelangkaan pupuk. Jadi kami bersinergi dengan provinsi Jawa Timur agar agar dapat tambahan pupuk,” katanya.
Sementara stock pupuk subsidi yang disediakan oleh PT. Petrokimia untuk Bangkalan ada lima jenis pupuk subsidi. Yaitu Urea 570 ton; Za 250 ton; SP36 500 ton; Toska 600 ton; dan Organik 300 ton.
“Jumlah itu tersedia untuk satu bulan ke depan di bulan November,” kata, Staff Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) PT. Petrokimia Gresik, David Khoirul.
Namun demikian, disampaikan oleh David Khoirul, jika ada petani yang belum masuk sebagai penerima pupuk subsidi, pt. Petrokimia telah menyediakan pupuk yang non subsidi. Terkait harga, disesuaikan dengan harga eceran tertinggi.
“Kami dari petrokimia sudah sediakan untuk subsidi dan non subsidi, kemungkinan cukup,” katanya. (MAHMUD/ROS/VEM)