BANGKALAN, koranmadura.com – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar webinar kuliah kewirausahaan pemuda, pada Selasa, 3 November 2020. Hal ini, sebagai bekal bagi mahasiswa calon wirausaha dalam menghadapi Indonesia emas tahun 2025.
Dalam kegiatan webinar tersebut, turut hadir juga Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora); Rektor UTM, Ketua Maduratech Inkubator Bisnis UTM, serta beberapa pemateri yang lain.
Rektor UTM, Muh. Syarif menyampaikan, selain pembekalan jangka panjang dalam menghadapi Indonesia emas, webinar kewirausahaan ini sebagai pengembangan diri setelah lulus dari kampus umum negeri satu-satunya di Madura.
“Mahasiswa sebagai generasi bangsa yang harus dipersiapkan, apalagi sebentar lagi akan menghadapi Indonesia emas,” kata Abah Syarif, sapaan akrabnya.
Dengan perubahan dunia yang begitu cepat, kata Abah Syarif, hal ini sebagai tanggung besar, salah satunya kampus untuk memberikan bekal kemampuan soft skill yang bisa bertahan hidup di masa yang penuh instan .
Namun selain itu, lanjut Abah Syarif perubahan yang serba cepat ini juga dapat menjadi peluang besar bagi mahasiswa calon generasi muda. Asalkan, mereka bisa mengimbangi dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
“Oleh karena itu, kami berikan kuliah kewirausahaan ini sebagai bekal untuk menghadapi perubahan dunia yang begitu cepat,” katanya.
Sehingga diharapkan Abah Syarif, mahasiswa lulusan UTM bukan hanya berpikir mencari pekerjaan yang mapan serta uang menjanjikan (Job Seeker). Namun jauh dari itu, lulusan sarjana dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang dimanfaatkan bagi masyarakat lain (Job Creator).
“Mahasiswa lulusan UTM tidak lagi mencari pekerjaan, tapi menciptakan lapangan pekerjaan,” harapannya.
Menpora RI, Zainuddin Amali menyampaikan, hampir 24 persen dari jumlah penduduk di Indonesia diisi oleh kaula muda. Jadi, hal ini menjadi tantangan bagi pihaknya mempersiapkan sejak dini untuk menumbuhkan soft skill.
“Sedangkan bagian dari pemuda itu adalah mahasiswa, sehingga kami bekerja sama dengan berbagai kampus untuk memberikan bekal,”
Tak hanya itu, Negara Indonesia ini sebentar lagi akan berhadapan dengan bonus demografi. Yaitu, kata ZA, panggilan Zainuddin Amali, dimana usia produktif lebih banyak dari pada usia nonproduktif.
Menurut ZA, jika bonus demografi tersebut tidak dipersiapkan dan dikelola dengan baik sejak dini, maka hal itu tidak akan menjadi manfaat kepada negara dan bangsa Indonesia.
“Dengan adanya kuliah kewirausahaan ini menjadi bekal bagi pemuda, khususnya mahasiswa untuk masa bonus demografi,” tutupnya. (*/MAHMUD/ROS/VEM)