SUMENEP, koranmadura.com – Peredaran narkoba di wilayah kepulauan, khususnya Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini memprihatinkan.
Sasaran utama para bandar di pulau tesebut ialah para pemuda. Bahkan anak di bawah umur. Namun demikian, bukan berarti tidak ada orang dewasa yang terjerat barang haram tersebut.
“Sasaran utamanya adalah anak muda. Tapi orang tua pun banyak juga yang terjerat karena faktor ketidaktahuan mereka,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Pulau Kangean, Mustari.
Warga Desa Kalikatak ini pun mengungkap modus para pengedar narkoba dalam menjerat ‘mangsanya’. Menurut dia, antara anak-anak dan orang dewasa pendekatannya tidak sama.
Bagi anak-anak, di awal-awal pengedar memberikan barang haram tersebut secara cuma-cuma. Sedangkan kepada orang tua yang belum tahu, menurut dia biasanya pengedar menawarkannya dengan cara menyebut narkoba sebagai obat kuat.
“Ketika sudah kecanduan, khususnya yang anak-anak, mereka akan datang sendiri kepada pengedarnya. Tentunya harus membeli. Kalau tidak punya uang, ya, harus cari. Dengan cara apapun. Bahkan ada yang mencuri dan menjamret,” paparnya.
Selain itu, Mustari juga mengungkapkan jalur masuk narkoba ke wilayah Kangean. Menurut sepengetahuannya, narkoba itu paling banyak dipasok melalui Kalianget. Dari Bali dan Kalimantan tidak terlalu banyak.
“Modus pengirimannya ke Kangean, ada yang dibungkus kardus lalu dititip dengan dikasi nama-nama kekinian. Bukan nama-nama yang biasa dipakai orang Kangean. Itu untuk mengelabui,” tambahnya. FATHOL ALIF/ROS/VEM