SAMPANG, koranmadura.com – Bukan malah waspada terhadap munculnya potensi penyakit, warga Sampang tampaknya menjadikan genangan air atau banjir akibat luapan sungai Kali Kamoning dijadikan hiburan seperti layaknya tempat wisata air.
Pantauan koranmadura.com, saat ini luapan sungai kali Kamoning mulai surut yang sebelumnya di persimpangan jalan Imam Bonjol – KH Hasyim Asyari, Kelurahan Dalpenang dan Rongtengah tampak warga berbondong-bondong mandi air banjir akibat luapan sungai Kali Kamoning meski ketinggian air di wilayah terdalam mencapai setinggi perut orang dewasa.
“Sudah biasa mas, kalau banjir tiba ke Sampang kota, warga banyak yang keluar rumah untuk beli-beli kebutuhan dan sekalian mandi. Kalau yang anak-anak ya mandi buat hiburan,” ujar salah satu warga saat melintas di Jalan Imam Bonjol, Jumat, 11 Desember 2020.
Sementara Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang Yuliono menyatakan, berbagai penyakit yang berpotensi muncul di saat banjir tiba dengan kondisi air kotor di antaranya penyakit diare, muntah-muntah, dan sesak pernapasan. Sedangkan pasca banjir, Yuliono memamaparkan penyakit yang berpotensi muncul yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Leptospirosis yang diakibatkan oleh tikus.
“Kalau saat banjir ya biasanya diare, ganguan pencernaan. Kalau DBD dan Leptospirosis nanti setelah banjir. Biasanya jika terjangkit leptospirosis, lima hari setelah itu gejalanya kelihatan,” paparnya.
Oleh karena itu, Yuliono mengimbau kepada masyarakat terdampak maupun tidak agar ketika mengharuskan bersinggungan dengan banjir supaya menggunakan apat pelindung diri seperti sepatu bot dan sebagainya. Sedangkan untuk menjaga dari potensi terjadinya penyakit diare, maka diharuskan menjaga kebersihan semaksimal mungkin.
“Sebisa mungkin menggunakan air bersih. Jika harus bersentuhan dengan genangan, gunakan alat pelindung diri, kalau masih bisa gunakan sepatu bot. Dan saran kami, ya jangan mandi di genangan yang kotor,” pintanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Anang Joenaidi menyampaikan untuk kondisi banjir akibat luapan sungai Kali Kamoning pada Kamis, 10 Desember 2020 kemarin, menyebabkan sebanyak empat desa dan enam kelurahan di wilayah Kecamatan Sampang kota menjadi daerah terdampak.
Adapun daerah-daerah terdampak di antaranya Desa Pasean, Banyumas, Panggung dan Desa Pangelen Kecamatan Sampang. Sedangkan untuk daerah kelurahan terdampak yaitu Kelurahan Dalpenang, Gunung Sekar, Karangdalem, Rongtengah, Banyuanyar dan Polagan.
Sedangkan banjir di wilayah Kecamatan Jrengik yaitu diakibatkan dari luapan sungai Nyiburan dan berdampak terhadap dua desa yaitu di antaranya di Desa Panyepen dan Margantoko.
“Jadi total daerah terdampak banjir saat ini yaitu ada enam Desa dan Enam Kelurahan. Sedangkan kedalaman banjir saat ini yaitu mencapai satu meter di titik terdalam seperti di Desa Kemuning, Kecamatan Sampang Kota dan di jalan Pemuda Satria, Kelurahan Rongtengah,” paparnya. (MUHLIS/ROS/VEM)