SUMENEP, koranmadura.com – Satuan Tugas Pematusan melakukan aksi peduli lingkungan melalui kegiatan normalisasi saluran air. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari sebagai langkah pencegahan terjadinya banjir.
Meski kegiatan tersebut dilakukan di tengah masa pandemi Covid-19, petugas yang dibentuk dibawah naungan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (PRKP) dan Cipta Karya Sumenep itu tetap antusias membersihkan saluran air yang tersumbat dari lumpur dan sampah.
“Kegiatan ini dilakukan setiap hari di seluruh aliran air yang ada di Kota Sumenep ini,” kata salah satu petugas Satgas Pematusan pada media ini, Senin, 25 Januari 2021.
Kepala Dinas PRKP dan Cipta Karya Sumenep Moh. Jakfar sebelumnya mengatakan, tersumbatnya saluran air itu menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di kota berlambangkan kuda terbang ini.
“Kenapa Wilayah kota sering banjir, karena sistem drainase rendah,” katanya.
Selain itu karena disebabkan lerak geografis wilayah kota Sumenep berada daerah dataran rendah, sehingga kecenderungan terjadi terjadinya banjir. Saat hujan air bertumpu ke daerah perkotaan dan menyebabkan terjadi genangan air dan banjir. Sementara curah hujan sangat tinggi.
Sebagai langkah awal pihaknya kedepan akan memaksimalkan pembersihan saluran air. “Kami telah bentuk satgas merah (pematusan), setiap hari rutin secara bergiliran membersihakan saluran di wilayah perkotaan. Mereka secara rutin membersihkan lumpur, sampah yang ada di saluran-saluran. Karena untuk merenovasi dan membuat saluran anggarannya belum tersedia,” jelas dia. (JUNAIDI/ROS/VEM)