SUMENEP, koranmadura.com – Koperasi Energi dan Ketenaga listrikan (Koperlindo) sebagai pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kecamatan/Pulau Masalembu, Sumenep, Madura, Jawa Timur mengundurkan diri.
Hal itu disebabkan karena selai mengalami kerugian. Selama kurun waktu lima tahun terakhir pengelola mengalami kerugian hingga mencapai Rp 591 juta. Itu lantaran pendapatan tidak seimbang dengan pengeluaran, baik gaji, kuli dan juga perawatan mesin. Itu lantaran pendapatan tidak seimbang dengan pengeluaran, baik gaji, kuli dan juga perawatan mesin.
“Itu lantaran pihaknya sering memberikan subsidi,” kata Hairul Anwar, Ketua Koperlindo,
Setiap bulan kata dia, pihaknya selaku pengelola selalu memberikan subsidi karena pendapatan tidak mencukupi kebutuhan. “Intinya, selama lima tahun rugi. Tapi, alhamdulillah kami berhasil menuntaskan kontrak hingga akhir,” jelas dia.
Pengusaha sukses ini menceritakan, pendapatan yang diterima dari pelanggan sekitar Rp 110 juta per bulan, sementara pengeluaran bisa mencapai Rp 120 juta hingga Rp 130 juta per bulan.
“Mau bagaiman lagi ya terpaksa kita subsidi. Yang penting jalan dulu, masyarakat bisa menikmati dan nyaman. Ngabdi saya untuk kepulauan,” paparnya.
Untuk itu, pihaknya mengaku sudah tidak mampu untuk melakukan pengelolaan lagi. Sehingga, langsung mengirim surat ke Pemkab untuk berhenti menjadi pengelola. Mungkin sejak Februari pihaknya mengaku tidak akan melakukan pengelolaan lagi terhadap PLTD Masalembu ini.
“Ya, mau bagaimana lagi. Silahkan saja pemkab yang mencari pengelola baru. Yang jelas kami sudah mau mundur. Insya Allah besok rapatnya,” tuturnya.
Untuk itu, Hairul Anwar berharap pemkab bisa mendapatkan pengelola yang baru dan lebih baik, hingga bisa memberikan kepuasan kepada masyatakat Masalembu. “Semoga segera mendapatkan pengelola pengganti,” jelas dia. (JUNAIDI/ROS/VEM)