BANGKALAN, koranmadura.com – Semua desa di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang mengalihkan status menjadi tertinggal tidak akan mendapatkan bantuan program dari pemerintah Provinsi atau pusat.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron. Menurutnya, kebijakan tersebut sebagai langkah pemerintah untuk mendorong setiap desa di kota dzikir dan shalawat untuk mengambangkan desanya melalui dana desa (DD).
“Kami mendorong kepada desa agar terus menggali potensi desa serta memperbaiki infrastruktur desa,” katanya, Senin 11 Januari 2021.
Disampaikan Ra Latif, sapaan akrabnya R. Abdul Latif Amin Imron yang mendapatkan bantuan program tersebut yaitu desa yang sudah berstatus berkembang hingga mandiri. Bantuan tersebut digelontorkan untuk peningkatan pembangunan.
“Di Bangkalan tahun ini tidak yang tertinggal, tahun kemaren ada. Tapi mudah-mudahan saat pendataan data lagi tidak yang tertinggal lagi,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bangkalan, Ahmad Ahadiyan Hamid menyampaikan, salah satu indikator desa bisa berstatus berkembang atau maju yaitu memiliki BUMDesa dan akses pendidikan yang memadai.
“Dengan adanya BUMDesa bisa memiliki pemasukan ke kas desa seperti pendidikan juga terjangkau,” ucapnya.
Diketahui, jumlah total di kota dzikir dan shalawat sebanyak 273 desa. Yakni, 254 desa berstatus maju dan 19 desa berkembang. Sementara yang mandiri masih belum ada. (MAHMUD/ROS/vem)