SAMPANG, koranmadura.com – Upaya penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur terus dilakukan oleh pemerintah setempat.
Namun, rencana pembangunan tiang pancang atau Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) di bantaran Sungai Kali Kamoning sepanjang 7 kilometer terkendala lahan.
Kasi Pemanfaatan Sungai, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Sampang, Dwi Eko Haryanto menyampaikan, titik lokasi yang belum terpasang CCSP yaitu berada di titik Kelurahan Tanggumong hingga ke Banyuanyar yang diperkirakan mencapai sepanjang 7 kilometer.
“Kendalanya pada pembebasan tanahnya. Kita akan memproses tahun ini,” katanya, Jumat, 8 Januari 2021.
Pada pemasangan CCSP sebelumnya, Agus menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pembebasan lahan di tahun 2019 lalu. Namun, tidak semua lahan dibebaskan di tahun yang sama, sebab harga taksiran apraisel seharga Rp 300 ribu per meter persegi belum mendapatkan kesepakatan dengan pemilik lahan.
“2019 lalu, masih ada 44 bidang tanah yang masih belum dibebaskan karena warga minta harganya di atas harga taksiran, ada yang Rp 1-4 juta per meter per seginya. Sehingga kami masukan untuk rencana pembebasan lahan kembali tahun ini. Sedangkan tanah yang dibebaskan hanya di daerah Desa Panggung dan Desa Pasean,” katanya.
Pihaknya mengaku telah menyiapkan anggaran senilai Rp 10 miliar untuk pembebasan lahan kurang lebih 7 hektare lahan warga yang terdampak untuk rencana pemasangan CCSP.
”Anggarananya masih minim. Kalau Rp 10 miliar sebenarnya diprediksi masih kurang,” tuturnya.
Disinggung kapan akan dimulai, pihaknya masih belum bisa memastikan. Sebab untuk pelaksanaan pembebasan lahan harus dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk penentuan lokasi yang menjadi prioritas pemasangan CCSP.
“Titik-titik pemasangan CCSP nya masih akan dikoordinasikan dulu. Kemarin mau dikoordinasikan masih belum bisa karena sekarang masih lock down,” jelasnya. (Muhlis/SOE/vem)