PAMEKASAN, koranmadura.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, belum melakukan konsolidasi internal maupun bersama Partai Politik (Parpol) koalisi perihal pengganti Wakil Bupati Pamekasan, Rajae, yang meninggal dunia di Rumah Sakit Soetomo, Surabaya, dua pekan lalu.
PKS menginginkan PKB memulai konsolidasi pengisian posisi Wabup Pamekasan. Alasannya, karena perolehan kursi partai besutan Muhaimin Iskandar tersebut lebih banyak dari Parpol koalisi lainnya di DPRD Pamekasan.
Sekretaris PKS Pamekasan, Mohammad Alim mengatakan langkah partainya menunggu respon PKB adalah etika yang tepat dalam menyikapi pengganti Wabup Pamekasan.
“Kami belum melakukan konsolidasi, masih menunggu respon dari PKB,” kata Mohammad Alim, Selasa, 12 Januari 2021.
Alim menyampaikan, arah konsolidasi PKS bisa dipastikan tidak jauh berbeda dengan PKB. Jika PKB mengusulkan nama calon Wabup, Alim memastikan PKS juga akan mengusulkan kader terbaiknya, baik yang ada di parlemen atau figur lainnya.
“Calon dari PKS harus dikehendaki ulama dan masyarakat Pamekasan,” ungkapnya.
Menurut Alim, stok kader dan figur calon Bupati dari PKS cukup banyak, mereka akan ditawarkan kepada ulama dan masyarakat untuk dipilih yang terbaik.
“Semua kader akan diseleksi sekaligus ditawarkan kepada ulama dan masyarakat, sejauh mana respon mereka terhadap keder PKS, jika menghendaki figur dari luar partai tetap akan didorong, tapi kami berharap muncul dari tokoh HMI, alm Rajae kader HMI, sehingga formasi jabatan Bupati dan wakil seperti semula, PMII-HMI,” terangnya
Pasangan Baddrut Tamam-Rajae (Berbaur) diusung empat Parpol, PKB, PKS, Gerindra, dan PAN. Baddrut Tamam merupakan politikus PKB, sementara Rajae figur non partai yang diusung pada Pilkada 2018.(RIDWAN/ROS/VEM)