BANGKALAN, koranmadura.com – Tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Bangkalan, Madura, Jawa Timur sedang berlanjut. Kini, Tim Fasilitasi Pemilihan Kepala Desa (TFPKD) tingkat kabupaten sedang memetakan desa yang rawan konflik.
Semuanya, 120 desa sudah menyelesaikan tahapan Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD). Selanjutnya, panitia mengumumkan pendaftaran bakal Calon Kepala Desa (Cakades) setempat.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), sekaligus TFPKD, Bambang Setyawan menyampaikan, pemetaan tersebut sebagai langkah mencegah terjadinya konflik yang berkepanjangan.
“Desa yang rawan terjadinya konflik akan dilakukan pengamanan yan cukup ketat, serperti penambahan personel,” katanya, Jumat 5 Januari 2021.
Dilanjukan oleh Bambang, sapaan akrabnya Bambang Setyawan, selain pemetaan, sosialisasi peraturan terkait Pilkades juga perlu dilaksanakan. Karena, kurang mengertinya aturan kadang rawan melabrak aturan.
“TFPKD, Camat serta P2KD harus gencar mensosialisasikan. Kami tidak ingin konflik yang sempat terjadi terulang lagi” katanya.
Sementara Bupati Bangkalan, Raden Abdul Latif Amin Imron menyampaikan, dalam pemetaan ini juga melibatkan Polri dan TNI setempat. Katanya, mereka bertugas mengamankan desa-desa yang terjadi bentrok antar kubu calon atau dengan panitia.
“Mulain dari Dandim, Koramil, Polres dan Polsek kami akan minta bantuan,” katanya.
Diharapkan oleh pria yang bersongkok hitam itu proses Pilkades tersebut berjalan dengan jujur dan adil, sehingga menghasil pemimpin yang dapat memajukan desanya. Selain itu, dalam tahapannya berjalan dengan aman dan damai.
“Ikuti aturan yang ada, insyaallah Pilkades akan dengan damai,” pungkasnya. (MAHMUD/ROS/VEM)