PAMEKASAN, koranmadura.com – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam, merasa kehilangan atas meninggalnya Wakil Bupati Rajae.
Kepergian almarhum, menurut Ra Baddrut, begitu ia disapa, tidak hanya dirasakan dirinya, pejabat Pemkab, tetapi masyarakat Pamekasan sama-sama merasa kehilangan.
“Selama menjabat alm Wabup memiliki dedikasi yang luar biasa,” kata Ra Baddrut, usai sidang Paripurna pemberhentian Wabup Rajae, Senin, 15 Februari 2021.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, mengaku tidak bisa melupakan jasa alm Rajae, karene selama memimpin Pamekasan, mantan Kepala Desa Bujur Barat itu sama-sama berjuang keras untuk menjadikan Pamekasan bersaing dengan Kabupaten/Kota di Indonesia.
“Saya memiliki kesan luar biasa selama berjuang mengabdi kepada masyarakat bersama almarhum Rajae, kepergian alm menjadikan saya merasa sangat kehilangan,” ungkap mantan Ketua PKC PMII Jawa Timur tersebut.
Alm Rajae memiliki itikad yang sama dengan Ra Baddrut, mereka sama-sama berkomitmen untuk menjadikan Kabupaten ‘Pamekasan Hebat’, dan berdaya saing.
“Beliau itu luara biasa, Pak wabup itu ikhlas, berkomitmen untuk berjuang bersama-sama membawa Kabupaten ini untuk terus berkemajuan serta bersaing dengan kabupaten maju di Indonesia,” tuturnya.
Tokoh muda Nahdlatul Ulama ini berharap, putra-putri alm bisa melanjutkan perjuangannya mengabdi untuk agama, bangsa dan negara dengan pendidikan yang mumpuni.
“Saya sungguh berduka sekali, pimpinan DPRD berduka, dan elemen masyarakat juga berduka atas wafatnya alm Rajae, kita doakan semoga amal alm diterima oleh Allah SWT dan segala khilafnya diampuni, kami berharap perjuangan alm diteruskan oleh putra-putrinya,” harapnya.
Rapat paripurna pemberhentian Wabup Rajae secara terhormat untuk memberikan kepastian hukum dan laporan kepada Kementerian Dalam Negeri melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kemudian dalam rangka pengurusan hak pensiun.
“Ini menjadi landasan awal untuk mengurus pensiun kepada keluarga yang ditinggalkan,” pungkasnya.(ADVRIDWAN/ROS/VEM)