BANGKALAN, koranmadura.com – Tim kedokteran hewan Universitas Airlangga (Unair) yang bekerja sama dengan Provinsi Jawa Timur mendalami penyebab matinya puluhan ikan paus yang terdampar di Desa Patereman, Kecamatan Modung, Bangkalan, Madura.
Pantauan koranmadura.con, tercatat sebanyak 46 paus yang terdampar dan mati di tempat kejadian perkara (TKP). Diperkirakan panjang 3 meter dan berat 1 kuintal.
Baca: Gerombolan Paus yang Menepi di Pantai Modung Bangkalan Mati
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, pihaknya akan mengambil satu sampel dan dilakukan pemeriksaan penyebab matinya puluhan paus tersebut.
“Kami bekerja sama dengan tim kedokteran hewan Unair,” katanya.
Paus tersebut sempat terdampar di pantai Desa Pangpajung, Kamis kemarin, 18 Februari, sekitar pukul 15.30 Wib. Namun, warga berhasil menggiringnya ke tengah laut. Pada malam hari gerombolan paus itu kembali lagi ke pinggir pantai Desa Patereman.
Lalu pada pagi hari, Jumat, 19 Februari 2021, sekitar pukul 06.00 Wib, gerombolan paus tersebut diketahui warga sudah tak bernyawa lagi. Mendengar hal itu, sontak masyarakat sekitar berbondong-bondong menyaksikan paus yang terdampar.
Disampaikan oleh Khofifah, sapaan akrabnya Khofifah Indar Parawansa, paus tersebut tidak akan dihanyutkan lagi ke laut, yang sudah mati itu akan dilakukan evakuasi dengan alat ekskavator untuk dilakukan penguburan.
“Sekarang air masih besar, nunggu air surut dulu baru tim akan melakukan penguburan,” katanya. (MAHMUD/ROS/VEM)