SUMENEP, koranmadura.com – Sekitar 80 ribu ton hasil produksi garam masyarakat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak terserap.
Puluhan ribu ton garam rakyat yang tidak terserap itu tampak ditumpuk di pinggir-pinggir jalan di Desa Pinggirpapas, Kecamatan Kalianget.
Selain di pinggir-pinggir jalan, garam hasil produksi petambak juga ditumpuk di lahan-lahan pegaraman dengan ditutupi geomembran yang sudah tak terpakai.
Salah seorang petambak garam, Abdurrahman menuturkan, masyarakat sebetulnya bukan tidak ingin menjual garam hasil produksinya. Namun saat ini, khususnya di Sumenep, hanya ada satu perusahaan yang melakukan penyerapan.
“Itupun dibatasi, dan harganya murah. Hanya antara 200 sampai 400 ribu per ton. Jadi tidak sesuai dengan harapan petambak karena jika dibanding biaya operasionalnya, harga segitu tidak cukup,” katanya, Jumat, 20 Maret 2021.
Sementara PT Garam yang diharapkan bisa jadi ‘pahlawan’ petambak garam, menurut dia sudah lama tidak melakukan penyerapan garam rakyat. “PT Garam sampai sekarang belum melakukan penyerapan,” tambahnya. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)