PAMEKASAN, koranmadura.com – Cakupan rutin Imunisasi untuk bayi atau anak balita di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menurun sejak terjadinya Covid-19.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, dr Achmad Marzuki melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Nanang Suyanto mengatakan, menurunya cakupan imunisasi non Covid-19 tersebut disebabkan banyaknya masyarakat yang enggan atau khawatir melakukan imunisasi banyinya di posyandu atau puskesmas karena adanya Covid-19.
“Hal ini menjadi tantangan tersendiri buat kami, di mana di suatu sisi kita menghadapi pandemi Covid-19, di satu sisi lain kita terancam dengan turunnya imunisasi rutin yang dikuatirkan terjadinya peningkatan kasus,” kata Nanang Suyitno, Selasa, 23 Maret 2020.
Menurutnya, dengan menurunnya cakupan imunisasi tersebut, maka akan dimungkinkan berdampak terhadap kekebalan bayi, sehingga mengakibatkan timbulnya kasus beberapa penyakit, seperti campak.
“Dalam rangka meningkatkan cakupan-cakupan, kita langsung melakukan penyuluhan dan memberikan penjelasan kepada masyarat di tengah pandemi ini. Jangan sampai melupakan vaksinasi kepada balita,” tambahnya.
Sementara itu, Staff Kabid Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pamekasan, Zainal A, Asy Ary menyebutkan, berdasarkan data, bayi yang melakukan imunisasi di tahun 2019 yaitu 11.941 atau 94, 25 persen. Sedangkan di tahun 2020, ada 10. 671 atau 84, 88 persen.
“Data tahun ini proses rekap, kalau kasus akibat dampak kurangnya cakupan itu, puskesmas dan pusyandu sejauh ini belum menyetor data,” kelitnya. (SUDUR/ROS/VEM)