BANGKALAN, koranmadura.com – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bangkalan, Madura, Jawa Timur mendatangi kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kabupaten setempat, Senin 15 Maret 2021.
Kedatangan mereka mempersoalkan maraknya peredaran narkoba di kalangan pemuda di kota dzikir dan shalawat. Padahal mereka merupakan calon regenerasi untuk meneruskan perjuangan bangsa.
Ketua Koordinator KNPI se Kabupaten Bangkalan, Imam Pantor menyampaikan, kabupaten paling barat pulau Madura ini sudah darurat narkoba. Berdasarkan penelusuran dilapangan, jumlah narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) kelas II B didominasi oleh perkara narkoba.
“Jadi Bangkalan ini bisa dikatakan darurat narkoba, kaum pemuda juga sudah dicengkeram oleh barang haram itu,” katanya.
Dia mengakui program sosialisasi bahaya narkoba sudah dilakukan, namun tak efektif. Oleh sebab itu, dirinya sangat menyayangkan karena tidak melibatkan organisasi kepemudaan. Padahal katanya, transformasi informasi yang cukup baik jika disampaikan oleh para pemuda.
“Jadi kami seperti KNPI minta dilibatkan untuk melakukan sosialisasi kepada pemuda tentang narkoba. Tidak hanya itu, pelatihan dan pemberdayaan yang berhubungan dengan pemuda mestinya kami dilibatkan,” papar dia.
Sementara Kasi Infrastruktur Kepemudaan, Dispora Bangkalan, Moh Sholeh mengaku tidak memiliki relasi kepada pemuda-pemuda yang ada di tingkat kecamatan. Sedangkan di kota, sudah sering diajak bekerjasama dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan.
Namun demikian, untuk ke depan kata Sholeh, pihaknya berjanji akan melibatkan para pemuda- pemuda yang berada di kecamatan masing-masing. Agar dapat ikut membantu memberikan solusi dalam kemajuan Bangkalan.
“Kami sudah minta kontak pemuda-pemuda yang ada di setiap kecamatan, jika ada kegiatan kami akan hubungi,” katanya. (MAHMUD/ROS/VEM)