BANGKALAN, koranmadura.com – Dalam rangka pengusulan gelar kepahlawanan nasional terhadap Syaikhona Kholil, Bupati Bangkalan, Abdul Latif Amin Imron mendatangi kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Rabu 21 April 2021.
Pria nomor satu di Kota Salak itu menyerahkan langsung berkas pengusulan gelar kepahlawanan Syaikhona Kholil kepada Menteri Sosial, Tri Rismaharini. Diantaranya Naskah Akademik, rekomendasi Bupati dan Gubernur, serta beberapa bukti dukungan dari berbagai kalangan.
Selain Bupati Bangkalan, turut hadir mendampingi juga Ketua TP2GD Kabupaten Bangkalan, Moh. Taufan Zairinjah; Kepala Dinas Sosial, Wibagio Suharta; dan Ketua Tim Pengusul, Muhaimin.
Ra Latif menyampaikan, dokumen pengusulan gelar kepahlawanan nasional Syaikhona Kholil itu sudah dilakukan koreksi oleh Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Jawa Timur (Jatim). Sehingga, mendapatkan rekomendasi dari Gubernur, Khofifah Indar Parawansa.
“Alhamdulillah berkas diterima langsung ibu Risma, mudah-mudahan ada respon baik,” katanya, Kamis 22 April 2021.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang gelar tanda jasa dan tanda Kehormatan dan PP Nomor 35 tahun 2010 tentang pelaksanaan gelar tanda jasa dan kehormatan, kata Ra Latif akan dikaji dari segi kelengkapan administrasi.
“Nanti usulan gelar pahlawan nasional Syaikhona Kholil akan masuk dalam kajian dewan gelar,” ucap dia.
Dijelaskan Ra Latif, gelar kepahlawanan nasional terhadap Syaikhona Kholil itu untuk keperluan para santri dan generasi muda, agar bisa mengikuti suri tauladannya dalam menyebarkan agama islam dan mempertahankan keutuhan bangsa indonesia.
“Mudah-mudahan nama Syaikhona Kholil segera dinobatkan sebagai pahlawan nasional,” harapannya.
Sementara ketua Tim Pengusul, Muhaimin menyampaikan, menurut penilaian dari pihak Kemensos Republik Indonesia, berkas pengusulan gelar pahlawan nasional Syaikhona Kholil paling bagus dan lengkap.
“Kami akan menunggu proses review dari tim TP2G Pusat dan pembahasan dewan gelar kemudian ke meja presiden,” katanya.
Sambil lalu, pihaknya akan terus melakukan konsolidasi dengan segenap elemen, termasuk partai politik dan organisasi kemasyarakatan. Sehingga, pengusulan gelar pahlawan nasional ini dapat dukungan dari berbagai kalangan.
“Kami tetap melakukan komunikasi, informasi, dan sosialisasi, mulai dari masyarakat bawah hingga kampus,” ucap dia. (MAHMUD/ROS/VEM)