Oleh: MH. Said Abdullah (*)
Aktivitas ramadan karim, ramadan mubarak sedang dijalankan umat Islam di seluruh dunia, demikian pula di negeri ini. Suasana kemeriahan dan kegembiraan tetap terasa walau dalam suasana pandemi Covid-19. Kemeriahan paling tidak terlihat pada pagi hari dari suasana pasar dan tempat belanja yang ramai dikunjungi warga masyarakat.
Kegairahan beribadah melaksanakan salat tarawih misalnya, terutama di daerah zona hijau sungguh mengharukan. Walau tetap harus menerapkan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, mereka tetap bersemangat. Ramadan memang selalu menyuntikkan semangat luar biasa kepada umat Islam di manapun dan dalam kondisi apapun.
Lihatlah, kegairahan tradisi berbagi makanan pembuka puasa (takjil) di berbagai daerah. Seakan sama sekali tidak terpengaruh kondisi pandemi Covid-19.
Semangat berbagi demikian tinggi merupakan pencermian dan ekspresi keyakinan bahwa pada bulan ramadan, ibadah apapun mendapat pahala berlipat ganda dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
Ramadan yang disebut juga sebagai bulan pendidikan memang mampu menjadi stimulus mendorong umat Islam berbagi kebaikan. Membangkitkan masyarakat muslim untuk berlomba-lomba menebar kebaikan kepada sesama, terutama kepada yang kurang beruntung.
Di negeri ini, kepedulian bersemangat ramadan bersesuaian dengan watak asli serta karakter masyarakat yaitu jiwa gotong royong. Karena itulah ramadan dalam kondisi apapun di negeri ini tidak pernah kehilangan identitas utamanya yaitu kepedulian dan semangat bahu-membahu. Tuntunan keimanan agar berbuat baik sebanyak-banyaknya di bulan ramadan bersinergi dengan kegairahan semangat gotong royong masyarakat.
Jika dalam keseharian saja masyarakat negeri ini demikian kuat dalam etos gotong royong apalagi ketika bulan ramadan, yang diyakini merupakan bulan penuh pahala. Di sini menyatu antara tuntunan spiritual, keimanan dan etos sosial gotong royong masyarakat Indonesia. Sungguh merupakan perpaduan dahsyat sebagai kekuatan rakyat negeri ini.
Ramadan seperti menjadi pupuk, yang makin menyuburkan dan menguatkan etos gotong royong masyarakat Indonesia. Bahwa kebaikan dalam bentuk kepedulian, saling membantu sesama, yang selama ini telah berurat akar pada dasarnya merupakan nilai-nilai spiritual tertinggi, sebagai bentuk pengabdian terbaik manusia kepada Sang Maha Kuasa melalui kecintaan dan kepedulian kepada sesama. Tegas sekali Rasullah Muhammad SAW bersabda bahwa sebaik-baik manusia, yang memberikan manfaat kepada sesamanya.
Dalam kondisi pandemi Covid-19 yang sangat luar biasa ini, kegairahan kepedulian bersemangat spritual ramadan dan gotong royong, diharapkan terus berlanjut sepanjang waktu. Momentum dan tuntunan ramadan diharapkan makin memperkokoh watak asli masyarakat Indonesia bersemangat kepedulian dan gotong royong. Bahwa kepedulian sosial, bersemangat gotong royong adalah tuntunan Allah Subhanahu wa ta’ala sebagai wujud riil nilai-nilai kemanusiaan. (*)
*Ketua Banggar DPR.