PAMEKASAN, koranmadura.com – Komunitas Sabuk Hijau menggagas pembentukan jaringan pengelola destinasi wisata pantai di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Di wilayah tersebut, terdapat tiga destinasi wisata pantai, antara lain Wisata Pantai Jumiang, di Kecamatan Pademawu, Ekowisata Hutan Mangrove di Kecamatan Galis dan Pantai Ralang Siring di Kacamatan Larangan.
Dalam kajian komunitas tersebut, pengelolaan ketiga destinasi wisata masih terpisah, sehingga proses publikasi dan pemasarannya tidak maksimal. Bahkan, ketiganya terkesan bersaingan, karena memiliki produk wisata yang nyaris sama dengan lokasi yang berdekatan.
“Padahal, jika dibentuk satu jaringan, proses pemasaran dan publikasinya lebih maksimal,” kata Ketua Komunitas Sabuk Hijau, Slaman, Senin, 29 Maret 2021.
Menurutnya, ketiga destinasi bisa disatukan dalam satu paket wisata bahari. Apalagi ketiga lokasi wisata memiliki keunggulan dan bisa menjadi tawaran wisata yang saling melengkapi.
Pantai Jumiang lebih menonjolkan keindahan bukit di pinggir pantai dan pertanian rumput laut, Pantai Talang Siring memiliki kelebihan pagan dan kegiatan mencari lorjuk sementara Ekowisata Mangrove menonjolkan keaneka ragaman mangrove dan pengolahan kuliner berbahan mangrove.
Jika ketiganya dikelola sebagai satu paket wisata, jelas peraih sejumlah penghargaan dalam pengelolaan hutan mangrove tersebut, akan menjadi satu tawaran obyek wisata yang lengkap.
“Ketiga lokasi wisata akan menjadi bagian dari fasilitas yang bisa ditawarkan ke wusatawan yang datang,” kata Slaman.
Selain dapat meningkatkan jumlah kunjungan di masing-masing obyek wisata, jaringan itu bisa memberikan tambahan ekonomi bagi warga sekitar, terutama pemilik perahu.
Selama ini, keberadaan ketiga obyek wisata pantai, tidak begitu memberi manfaat bagi pemilik perahu, karena tidak ada tawaran fasilitas yang membutuhkan sewa perahu.
“Dengan adanya paket wisata itu, wisatawan yang masuk dari Pantai Jumiang bisa mrnikmati suasana di dua lokasi wisata lainnya dengan cara menyewa perah. Begitu juga dengan dua obyek wisata lainnya,,” jelas Slaman.
Komunitasnya akan mencoba melaksanakan lokakarya untuk mempertemukan pengelola ketiga destinasi wisata dengan harapan akan terbangun satu wadah bersama pengelolaan obyek wisata bahari. (G. MUJTABA/ROS/VEM)