SUMENEP, koranmadura.com – MH. Said Abdullah, Anggota DPR RI yang sempat menjadi korban informasi hoax terkait beasiswa di STKIP PGRI Sumenep mengaku legowo dan apresiatif setelah Adi Mulyo, si pembuat hoak menyampaikan permintaan maaf melalui Video yang ia kirim lewat Whats App (WA).
Guru honorer di salah satu sekolah yang ada di Pamekasan itu mengaku khilaf dan tidak bermaksud untuk menjelekkan nama MH. Said Abdullah. “Oleh karenanya, saya mohon maaf setulus-tulusnya kepada Bapak Said atas kesalahan saya ini. Saya berjanji untuk tidak mengulanginya lagi,” uajrnya dalam video berdurasi 1 menit empat detik itu.
Sebelumnya, Pria ini menyebarkan kabar bahwa MH. Said Abdullah memberikan program kuliah gratis di STKIP PGRI Sumenep. Ia bahkan secara rinci menyebut jumlah uang bulanan dalam program tersebut.
“Bapak dan Ibu klo ada ponaan atau anak tetangga dan murid kelas XII atau lulusan yg tahun lalu yg pingin kuliah tapi gak punyak dana silahkan kuliah gratis SPP dan beasiswa perbulan Rp.900.000 sampe wisuda di STKIP PGRI SUMENEP jurusan PGSD, BHS.INDONESIA, PKN, MATEMATIKA, BK DAN OLAHRAGA (PJOK) pendaftaran sampe tanggal 23 April 2021.pongpong bede program SAID ABDULLAH. Siap asrama,” tulis Adi Mulyo di grup MGMP PJOK SMP di Pamekasan.
Faktanya, MH. Said Abdullah tidak punya program beasiswa sebagaimana disebutkan. Oleh karenanya Suami Ayu Winarti itu sempat terganggu dengan informasi tersebut. Namun ia mengaku sudah memaafkan dan bahkan apresiatif atas kemauan yang bersangkutan untuk secara tulus meminta maaf atas kekhilafannya.
“Tidak banyak orang yang mau dan bisa berterus terang meminta maaf secara terbuka mengakui kesalahannya. Yang terpenting bagi saya, ke depan, siapapun tidak boleh sembarangan menyebarkan informasi yang belum tentu benar. Sebab itu bisa mencoreng dan menjatuhkan seseorang,” pungkasnya.
Dalam satu mingggu terakhir MH Said Abdullah didera dua kabar hoax. Pertama kabar hoax pembagian zakat berlogo Said Abdullah Institute yang menyebabkan masyarakat berbondong-bondong datang ke mushalla dekat kediamannya, padahal faktanya video dan foto yang disebarkan para penyebar hoax tersebut adalah dokumentasi pembagian zakat pada tahun-tahun lalu. Kedua, kabar hoax tentang program beasiswa di STKIP PGRI Sumenep seperti diberitakan diatas.(*)