PAMEKASAN,koranmadura.com – Sejumlah Pondok Pesantren di Jawa Timur, memulangkan santri mereka lebih awal dari jadwal liburan. Langkah itu dilkakukan untuk menghindari penutupan jalur akibat kebijakan larangan mudik.
Selain sejumlah Ponpes di Madura, ratusan santri Ponpes Nurul Jadid Probolinggo juga dipulangkan lebih awal dari jadwal liburan, yakni tanggal 7 Mei atau 25 Ramadan.
Kamis (29/4), sedikitnya 150 orang santri Ponpes Nurul Jadid asal Kabupaten Pamekasan, tiba di Terminal Ronggosukowati, Pamekasan. Kepulangan mereka dikoordinir pihak pesantren dengan menggunakan tiga bus khusus.
Para santri itu langsung dibawa ke Posko Kesehatan terminal untuk dilakukan rapid tes.
Ketua Perwakilan Pengurus Ponpes Nurul Jadid wilayah Pamekasan, Abdul Hamid, mengatakan pesantrennya memulangkan para santri lebih awal untuk menghindari penyekatan yang diberlakukan di sejumlah daerah, termasuk di gerbang masuk Pulau Madura.
Sesuai kebijakan Pemprov Jawa Timur, tiga pintu masuk Pulau Madura akan diberlakukan penyekatan, yakni Pelabuhan Kamal di Kabupaten Bangkalan, Pelabuhan Kalianget di Kabupaten Sumenep dan di Jembatan Suramadu sisi Madura.
“Di tiga puntu masuk itu kabarnya akan dilakukan penyekatan. Meskipun sudah ada jaminan dari pemerintah bahwa santri diperbolehkan mudik, tapi pesantren kami memutuskan libur lebih awal,” katanya. (g. mujtaba/ROS/VEM)