BANGKALAN, koranmadura.com – Penarikan retribusi tiket masuk ke Agro Edukasi Wisata Bang Jani di Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Madura, Jawa Timur masih terkendala aturan. Sehingga, para pengunjung yang masuk tanpa dipungut biaya.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertapahorbun) Bangkalan, jumlah pengunjung di Agro Edukasi Wisata terus meningkat. Setiap hari bisa mencapai 120 – 230 orang. Bahkan, saat hari week end bisa menembus 300 pengunjung.
Kepala Dispertapahorbun Kabupaten Bangkalan, Puguh Santoso menyampaikan, lembaganya sudah tidak masuk di daftar penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Kota Salak. Penghapusan itu dilakukan sejak tahun 2020 kemaren. Sebab, dirasa tidak memiliki potensi.
“Jadi dimungkinkan untuk tahun ini belum bisa menarik karcis masuk, karena belum ada dasar hukum,” kata Puguh, sapaan akrabnya, Rabu 28 April 2021.
Lahan Agro Edukasi Wisata Bang Jani sudah disiapkan seluas 5 hektare. Sudah digunakan masih 2 hektare. Kata Puguh, pihaknya sudah menyediakan tempat toilet, mainan anak-anak, tempat selfie, petik buah, alat tradisional hingga edukasi pertanian.
“Semuanya gratis, cuma yang tidak gratis seperti toilet dan petik buah. Tentunya tidak memberatkan masyarakat,” ucap dia.
Disampaikan Puguh, secara dasar hukum masih belum ada yang mengatur retribusi Agro Wisata. Sehingga, pihaknya akan melakukan koordinasi intens untuk menindaklanjuti legal standing pemungutan karcis. Sehingga, diharapkan bisa memberikan kontribusi PAD ke Bangkalan.
“Kami libatkan Badan Pendapatan, Badan Perencanaan, Bagian Hukum dan Inspektorat,” pungkasnya. (MAHMUD/ROS/VEM)