BANGKALAN, koranmadura.com – Bantuan Sembako ramadan tahun 2021, melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur meningkat dari pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan data yang diterima dari Baznas Bangkalan, pada tahun 2020 tercatat penerima Sembako dari anak yatim dan guru ngaji masing-masing 400 orang. Sedangkan kaum duafa sebanyak 600 orang. Sehingga totalnya sebanyak 1.400 Sembako. Anggaran yang disediakan sekitar Rp 400 juta.
Sedangkan pada tahun 2021 ini, guru ngaji dan anak yatim masing – masing 500 orang, dan kaum duafa tercatat 800 orang. Dengan total 1.800 paket Sembako. Sementara, anggaran yang dikuras sekitar Rp 465 juta.
Plt. Ketua Baznas Kabupaten Bangkalan, Imam Hidayat menyampaikan, sumber bantuan Sembako itu dari pendapatan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengabdikan diri di pemerintahan Kota Salak. Tercatat, sekitar 9.146 abdi negara yang memberikan sedekah di bulan ramadan ini.
Sementara besaran amal sedekah bulanan setiap abdi negara berbeda-beda. Penentuannya melihat tingkat golongan mereka. Dijelaskan Imam Hidayat, golongan I sebesar Rp 5000, golongan II Rp 10.000, golongan III Rp 15.000 dan golongan IV Rp 25.000.
“Mereka menyetor sesuai golongan setiap bulan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di setiap instansi dan bagian,” katanya, Jumat 7 Mei 2021.
Penyaluran bantuan paket Sembako ramadan saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal itu, di sebabkan adanya wabah virus Corona yang tak kunjung usai. Sehingga Protokol Kesehatan (Prokes) tak boleh diabaikan. Penyaluran berlangsung dari tanggal 22 April – 7 Mei 2021.
Setiap calon penerima berdasarkan pengajuan dari masing-masing instansi yang ikut mengeluarkan amal sedekah. Pihaknya memberikan kupon kepada instansi, lalu dibagikan kepada setiap orang yang berhak menerima bantuan Sembako ramadan.
“Jadi setiap penerima yang sudah memiliki kupon datang secara bergantian dengan memperhatikan Prokes. Semoga bantuan ini bermanfaat,” tutur dia.
Perlu diketahui isi Sembako yang diberikan kepada anak yatim, kaum duafa dan guru ngaji itu berisi sarung, gula, beras, kecap, mie instan, minyak goreng serta uang tunai Rp 100 ribu. (MAHMUD/ROS/VEM)