SAMPANG, koranmadura.com – Memastikan kesehatan para santri dan santriwati agar terlayani oleh pemerintah daerah menjelang masa balik dari hati hari libur lebaran Idul Fitri 1442 H, Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sampang, mendatangi kantor Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) setempat.
“Selain menjaga kesehatan para penuntut ilmu asal Sampang, kami juga merespon kalangan santri-santriwati yang mondok ke luar daerah. Kan rata-rata yang mondok di pesantren besar, ketika untuk balik ke pondok ada yang menyaratkan harus mengantongi bukti hasil negatif Covid-19 seperti hasil Swab antigen,” ujar Ketua LKNU Sampang, Moh Hasan Jailani kepada koranmadura.com, Rabu, 19 Mei 2021.
“Dan alhamdulillah pertemuan tadi, ternyata pemkab memfasilitasi uji swab antigen gratis bagi para santri yang mau balik ke pondok ke luar Sampang,” imbuh mamak sapaan akrab Moh Hasan Jailani.
Sementara Plt Kepala Dinkes dan KB Kabupaten Sampang, Agus Mulyadi menyatakan, pihaknya saat ini menyediakan sebanyak 1.500 bh untuk pengujian swab antigen atau rapid tes antigen bagi para santri yang hendak balik ke pondok pesantren yang berada di luar Kabupaten Sampang. Pelaksanaan uji swab antigen bagi para santri menurutnya akan digelar mulai Kamis besok, 20 Mei 2021.
“Mulai Kamis besok, bisa dilakukan di Puskesmas terdekat,” paparnya.
Untuk diketahui, dihimpun dari berbagai sumber yang didapat, rapid test antigen diketahui lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi untuk deteksi virus corona. Rapid tes antigen bahkan diproyeksikan akan menggantikan rapid test antibodi.
Kedua rapid test tersebut sama-sama menghasilkan hasil yang cepat dalam waktu kurang lebih 30 menit. Namun perbedaannya, rapid tes antigen mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, bukan mendeteksi antibodi tubuh terhadap penyakit Covid-19.
Oleh karena itu, rapid tes antigen lebih akurat dibandingkan rapid tes antibodi. Sebab antibodi terkadang belum muncul di awal-awal seseorang terjangkit Covid-19, sehingga terjadi false negative (hasil negatif padahal sebetulnya pasien terinfeksi). Jadi apabila antibodi belum terbentuk ketika orang terjangkit Covid-19, hasil rapid test akan mengeluarkan hasil negatif. (MUHLIS/ROS/VEM)