PAMEKASAN, koranmadura.com– Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam meminta santri pondok pesantren Al Amien Prenduan Sumenep belajar sungguh- sungguh di pondoknya.
Permintaan tersebut disampaikan sebelum para santri kembali ke pondok pesantren Al Amien setelah menjalani libur Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H dengan menerapkan protokol kesehatan, di lapangan Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Kamis, 27 Mei 2021.
“Perwajahan Pamekasan, Indonesia dan dunia masa depan ditentukan oleh adik-adik sekarang ini. Mau baik, mau tidak baik, lihat perwajahan hari ini, jika adik-adik menjadi orang yang pintar, baik dan menjadi orang yang bermanfaat, insyaallah Indonesia akan maju dan hebat,” kata Bupati Pamekasan yang akrab disapa Mas Tamam tersebut.
Mantan anggota DPRD Jawa Timur meminta santri untuk belajar dengan sungguh sungguh agar bisa menjadi generasi yang bisa diandalkan di masa akan datang. Selama berada di pondok pesantren harus bisa menunjukkan keinginan kuat untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
“Belajarlah yang rajin, tunjukkan bahwa kita ini sedang ingin merubah diri sendiri untuk kejayaan Indonesia,” tandasnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut memberitahukan beberapa paket beasiswa untuk para santri yang ingin kuliah jurusan kedokteran di Universitas Airlangga Surabaya, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), akademi polisi (akpol) dan akademi militer (akmil).
Pihaknya akan menfasilitasi santri yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dimaksud. Tentu, santri dan pemuda Pamekasan secara umum harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang cukup agar bisa bersaing di perguruan tinggi kedinasan tersebut.
“Syukur alhamdulillah, jika nanti yang menjadi calon dokter dan di sekolah kedinasan yang lain itu adalah adik-adik kita yang sekarang akan diberangkatkan ke pondok pesantren Al Amien,” ungkapnya.
Tokoh muda ini mengaku bangga apabila santri bisa memanfaatkan waktu selama di pondok pesantren dengan cara belajar dan ibadah yang rajin. Karena nasib bangsa Indonesia masa depan ditentukan oleh santri yang saat ini sedang mengenyam pendidikan di pesantren. (ADV/SUDUR/ROS/VEM)