SUMENEP, koranmadura.com – Sulitnya petambak garam mencari pemasaran di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur akan segera terjawab. Salah satu perusahaan swasta PT Garsindo Anugrah telah membangun pabrik garam rakyat untuk dijadikan sebagai garam industri.
Hal itu sebagai langkah PT Garsindo Anugrah Sejahtera untuk mengurangi impor garam. PT Garsindo Anugrah Sejahtera perusahaan industri pengelolaban garam beryudiun yang terpusat di jalan Mayjen Sungkono Gresik sejak tahun 2017.
Saat ini telah memproduksi garam dalam kemasan yang diberi lebel “Ibu Bijak” dengan bahan lokal yang diambil langsung dari petambak garam. Perusahaan tersebut tengah mengembangkan usaha pencucian dan pengolahan garam di Sumenep. Sebab Madura sebagai sentra garam rakyat terbesar di indonesia khususnya Kabupaten Sumenep.
Yohannes Sugiarto, Direktur Utama PT Garsindo Anugrah mengatakan, dirinya memiliki motivasi untuk berinvestasi di kabupaten unjung timur pulau madura ini, dengan mendirikan pabrik baru pada lahan yang dimiliki sebelumnya tepatnya di jalan Baypas Desa Kertasada, Kecamatan Kalianget, Sumenep. Saat ini perusahaan yang dikeluti telah memiliki legalitas resmi dari Pemerintah.
Kini kata dia perusahaan yang baru memproduksi awal sebagai trial dan error untuk mencoba mesin baru. Pengoperasiannya dilakukan di gudang A sambil memulai memasang mesin di gudang B pada lingkungan pabrik dengan menggunakan bahan bakar LNG.
“Bahan baku garam kami beli dari petani garam lokal yang ada di Madura khususnya kabupaten Sumenep,” katanya.
Dirinya berkomitmen, untuk tidak menggunakan garam impor, sebab kwalitas garam lokal tidak kalah dengan garam import. “Tenaga kerja sejak awal mendirikan berasal dari tenaga lokal Desa setempat, terkecuali tenaga tehnis khusus didatangkan dari Surabaya,” jelas dia.
Yohannes memaparkan, garam beryudium produksi halal ini, perusahaan bisa mengemas dan mengedarkan produksi garam bermerek “Ibu Bijak” yang di produksi di Sumenep.
Sedangkan sebelumnya beredar dengan kemasan dari Gresik. Namun hasil produk yang dihasilkan dengan produk ber kwalitas, hygienis, halal dengan landasan kasih, bukan hanya berorentasi pada keuntungan semata, melainkan untuk membangun bangsa menuju masa depan lebih baik.
“Perusahaan kami akan mewujudkan prinsip simbiosis mutualisme yang membawa dampak baik terhadap lingkungan dimanapun perusahaan berada,” jelas dia.
Sehingga, kata Yohannes, kehadiran PT Garsindo Anugerah Sejahtera yang memproduksi garam beryodium “Ibu Bijak” ini, sudah jelas dampak perkembangan ekonomi, yang sudah menyerap tenaga kerja kurang lebih 200 orang tenaga kerja. “Meski saat pandemi covid 19, kami tidak mem PHK tenaga kerja. Setiap hari prusahaan terus jalan,” ungkapnya.
Bahkan, pihaknya menjelaskan, pembelian garam rakyat itu, dengan harga cukup tinggi, hingga mencapai 700 ribu per ton. “Kwalitas garam Sumenep cukup bagus, jadi kami beli harga garam lebih tinggi,” ucapnya.
Selain itu, PT Garsindo Anugerah Sejahtera mempunyai jenis usaha proses pengolahan industri bumbu masak, garam komsumsi, kecap dan saos sambal dengan kemasan yang diedarkan dengan kemasan plastik. (JUNAIDI/ROS/VEM)