BANGKALAN, koranmadura.com– Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi, menyatakan akan membantu droping sarana dan tenaga kesehatan (nakes) untuk penanganan Covid-19 di Kabuoaten Bangkalan, Jawa Timur, setelah jumlah nakes di wilayah tersebut yang terkonfirmasi positif terus bertambah.
Hingga Selasa (8 Juni 2021), terdapat total 76 orang nakes yang terkonfirmasi positif, tiga diantaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut termasuk 322 kasus baru selama hampir dua bulan terakhir sejak April lalu.
Dari junlah nakes terkonfirmasi positif tersebut, 50 orang merupakan nakes Puskesmas Arosbaya dan Puskesmas Tongguh di Kecamatan Arosbaya serta Puskesmas Klampis. Sedang 26 orang lainnya di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu).
“Kalau memang butuh penyegaran dan penukaran tenaga, akan kami bantu.
Karena kerja menangani Covid-19 ini nelelahkan sekali. Tentara saja ada pergantian. Kami sediakan yang muda-muda dan kebetulan ada warga Bangkakan juga,” kata Menkes di Bangkalan.
Ia menyatakan tidak memastikan jumlah nakes yang diperbantukan di Kabupatrn Bangkalan, namun akan disesuaikan dengan kebutuhan karena Pemprov Jatim juga melakukan hal yang sama.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta RSUD Syamrabu untuk direkaksasi karena rasio layanan pasiennya (BOR) sudah diatas 80 persen.
Ia menyatakan sudah menyiapkan enam RS penyangga, dua diantaranya milik Pemprov Jatim, yakni RS dr. Soetomo dan RS Haji Sukolilo.
“Di RS Soetomo, fasilitasnya lengkap dan tenaga kesehatannya juga komplit. Selain itu rasio layanan pasiennya masih rendah. Pokoknya, tidak boleh ada pasien pasien masuk rumah sakit yang layanan pasiennya sudah 80 persen, karena sudah harus direlaksasi,” kata Khofifah.
Selain rumah sakit rujukan, Pemprov juga menyiapkan RS penyangga diantaranya di kompleks BPWS di kaki Suramadu sisi Madura.
Pemkab Bangkalan, jelas Khofifah, juga sudah menyiapkan dua titik penyangga, yakni di Balai Diklat dan Balai Latihan Kerja. Dua titik penyangga tersebut akan digunakan untuk pasien terkonfirmasi yang tanpa gejala.
“Itu bukan rumah sakit lapangan. Tapi ruang karantina dan transit,” jelasnya.
Sementara itu, Satgas Covid-19 Bangkalan terus aktif memaksimalkan penggunaan Mobil PCR bantuan Pemprov untuk melakukan swab antigen, terutama di Kecamatan Arosbaya yang menjadi episentrum utama, serta ke Kecamatan Klampis.
“Dari dua kecamatan itu, didapatkan 116 kasus postif terkonfirmasi. 70 kasus di Arosbaya dan 46 di Klampis,. Ditambah di lokasi penyekatan, dari PCR terhadap yang reaktif, ditemukan delapan kasus positif,” kata kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Sudiyo.
Satgas juga membatasi akses masuk bagi warga dari luar Kabupaten Bangkalan. Hal itu dilakukan untuk menghindari penyebaran virus korona. (G. Mujtaba)