BANGKALAN, koranmadura.com – Pemkab Bangkalan, Jawa Timur, memutuskan membuka pelayanan Ruang Insstalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh (Syamrabu) setelah sempat ditutup sejak Sabtu (5/6).
Rencananya, ruangan tersebut akan dititup hingga Kamis (10/6) setelah belasan tenaga kesehatan di rumah sakit terbesar di Bangkalan itu dinyatakan positif Covid-19. Mereka yang dinyatakan positif itu bertugas di ruang utama, yakni IGD, Radiologi dan Ruang Farmasi.
Juru bicara Satgas Covid-19 Bangkalan, Agus Sugianto Zein, mengatakan pembukaan kembali ruang IGD itu didasarkan hasil rapat koordinasi dengan Pemrov Jawa Timur.
“Ruang IGD merupakan pintu masuk utama untuk penanganan kondisi kedaruratan dan tidak mungkin dialihkan ke ruangan lainnya. Karenanya, disepakati untuk dibuka dengan prosedur khusus,” katanya.
Di ruang tersebut, kata dia, pasien yang masuk akan dipisah antara pasien terduga Covid dengan pasien lainnya.
Sementara dua Puskesmas di Kecamatan Arosbaya, yakni Puskesmas Arosbaya dan Puskesmas Tongguh, tetap dilakukan penutupan sementara, setelah 29 nakesnya dinyatakan positif Covid-19, 17 orang di Puskesmas Arosbaya dan 12 orang di Puskesmas Tongguh.
Satgas Covid-19 Bangkalan mengeluarkan himbauan agar masyarakat di Arosbaya mengurangi aktifitas di luar rumah.
Himbauan itu disampaikan melalui siaran keliling dan pesan berantai di ponsel.
Sejauh ini belum dipastikan sumber penularan Covid-19 yang dikategorikan klaster tenaga kesehatan tersebut. Satgas belum berani menyatakan sumber penularannya dari PMI yang baru tiba sejak kebijakan pemulangan dari Malaysia.
Namun, Agus Sugianto Zein mengakui lonjakan kasus terjadi pasca liburan lebaran yang bersamaan dengan proses pemulangan PMI dari Malaysia. (G. Mujtaba/ROS/VEM)