BANGKALAN, koranmadura.com – Pasien Covid-19 yang dirawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkalan melonjak tajam. Terbaru, sekitar 168 pasien dirawat ruang isolasi dan ICU 8 orang. Kapasitas bed ada 216 tempat tidur (TT). BOR isolasi mencapai 77 persen.
Direktur RSUD Kabupaten Bangkalan, dr Nunuk Kristiani menyampaikan, jika pasien yang terpapar virus asal Wuhan, China terus bertambah, maka tempat tidur yang sudah disediakan di ruang isolasi akan penuh. Karena saat ini, belum bisa ada penambahan lagi.
Namun, antisipasi dengan lonjakan tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit (RS) di Surabaya. Pasien Covid-19 yang disertai penyakit lain akan dirujuk ke RS penyangga, diantaranya ke RSUD dr. Soetomo, RS. Haji di Surabaya dan RS Lapangan Indramayu.
“Cara ini bisa mengurangi rasio BOR di RSUD Bangkalan, dan penanganan yang lebih baik juga di Surabaya,” kata dia, Rabu, 15 Juni 2021.
Namun sayangnya, pihak keluarga dari pasien terkadang enggan dirujuk ke RS Surabaya. Karena, mereka beralasan lebih sulit untuk dipantau oleh kerabat mereka. Sehingga, jika hal itu sudah kemauan pasien maka tidak bisa menolak.
“Tidak semua pasien mau di bawa ke RS Surabaya. Karena komunikasi dengan RS luar berbeda dengan RS di Bangkalan,” tuturnya.
Nunuk, sapaan akrabnya Nunuk Kristiani menuturkan, pasien yang ingin dirawat di rumah sakit tipe B itu harus menunggu cukup lama. Karena, selain dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyakitnya, juga dilakukan tes swab PCR.
“Ya harus mengantri dulu di IGD. Menunggu sekitar 2-3 jam. Jadi pihak keluarga harus bersabar,” pungkas dia. (MAHMUD/ROS/VEM)