SAMPANG, koranmadura.com – Walid, seorang warga asal Dusun Bungcarbe, Desa Karang Penang Oloh, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Madura, Jawa Timur, yang ditemukan tewas usai terseret arus sungai hingga ke desa tetangga, Desa Tlambah, Kecamatan setempat, ternyata diketahui menderita keterbelakangan mental.
Kapolsek Karang Penang, Polres Sampang, Iptu Slamet saat dikonfirmasi meceritakan, berdasarkan keterangan pihak keluarga korban, Walid diketahui mengalami gangguan jiwa. Pihaknya menegaskan, persis peristiwa terjadi, belum juga diketahui karena semua penghuni rumah sedang tidak ada di rumah. Korban diduga terhanyut di sungai yang tidak jauh berada di belakang rumah korban.
“Korban Walid tinggal bersama Hj Karimah, nenek korban. Sedangkan orang tuanya ada di Saudi Arabia, tapi bapaknya sudah almarhum. Saat peristiwa terjadi, neneknya sedang berada di ladang. Kemudian dari tetangganya, sekitar pukul 12.00 siang, masih melihat korban sebelum beranjak mengantarkan Anas dan Yasir, adik korban mondok di Panyepen, Pamekasan. Dan pada sorenya, sekitar pukul 15.00 wib, sudah dikabari tenggelam di Dusun Sobarih, Desa Tlambah,” katanya kepada koranmadura.com melalui sambungan telepon.
Baca: Terseret Arus Sungai, Seorang Bocah Asal Desa Karang Penang Meninggal
Iptu Slamet menyatakan, saat ini korban sudah beranjak kurang lebih berusia 17 tahun.
“Bukan bocah, tapi sudah remaja. Usianya sekitar 17 tahun. Tapi memang karena korban mengalami gangguan jiwa,” terangnya.
Ditanya kondisi cuaca di wilayah Karang Penang, Iptu Slamet menyatakan hujan, namun tidak terlalu deras. Akan tetapi, untuk kondisi arus sungai di wilayahnya dikatakan cukup deras. Sehingga korban yang berasal dari Desa Karang Penang Oloh atau titik awal peristiwa tenggelam kemudian terseret hingga ke Desa Tlambah.
“Hujannya tidak terlalu deras, mungkin di wilayah Sokobanah hujan deras sehingga debet air meninggi dan arus sungai ke Karang Penang menjadi cukup deras,” paparnya. (MUHLIS/ROS/VEM)