PAMEKASAN, koranmadura.com-Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur Moh. Khomarul Wahyudi menilai data paket bantuan berupa pangan dan suplemen untuk pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) tidak sesuai dengan data dinkes.
Hal itu berdasarkan data yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan, bahwa ada 140 pasien yang melakukan isoman hingga saat ini. Namun bantuan paket isoman dari dinsos tersebut ada 250 puluh orang.
Menurutnya, data tersebut tidak sama dengan yang ada Dinas Kesehatan. Ia menanyakan Kenapa ini ada kelebihan bantuan.
“Ini jaraknya data di dinkes dan dinsos terlalu jauh, dikasih kesiapa bantuan itu. Kenapa tidak sama,” ucap Moh. Khomarul Wahyudi saat usai menggelar rapat kerja komisi IV DPRD Pamekasan dengan komisi tim Satgas covid 19 Kabupaten Pamekasan, Jum’at, 30 Juli 2021.
Wahyudi panggilan akrab Moh. Khomarul Wahyudi menegaskan pihaknya akan melakukan pemanggilan dan rapat lebih lanjut mengenai bantuan tersebut. Agar hal ini jelas dan dan bantuan tersebut tidak disalahgunakan.
“Tadi rapat tidak lanjut karena tadi mau sholat Jumat, Insyaallah rencananya akan ada rapat lanjutan, meski di dewan dikejar dengan rapat- rapat yang lain,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pamekasan, M Tarsun mengatakan data dari dinas kesehatan dan itu memang beda. Karena menurutnya, data Dinas Kesehatan data itu fluktuatif yaitu ada yang masuk dan juga ada yang keluar. Sedangkan di Dinas sosial data tersebut akumulasi secara keseluruhan.
“Kalau di Dinkes ada tambahan 5 dan keluar 5 angkanya tetap lima, kalau di saya akumulasi yang isolasi,” paparnya. SUDUR/ROS/VEM