SUMENEP, koranmadura.com – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menutup semua pasar hewan. Penutupan dilakukan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19.
Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya mengatakan, penutupan pasar hewan sebagai langkah untuk mempersempit ruang gerak penyebaran Covid-19, sehingga tidak semakin merajalela, karena pasar hewan tersebut dinilai mengundang kerumunan antara pedagang dengan pembeli serta sebagai kesiapsiagaan melindungi keamanan dan kesehatan masyarakat dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kami bersama Forkopimda Kabupaten Sumenep akan terus melakukan kordinasi dan kerjasama yang kompak untuk memutus matarantai penyebaran Covid-19 ini di Kabupaten Sumenep. Maka dari itu semua pasar hewan yang ada di Kabupaten Sumenep untuk sementara ditutup karena mengundang kerumunan massa,” katanya.
Rahman mengaku selama penerapan PPKM Darurat terus gencarkan operasi untuk melakukan pembubaran yang mengundang kerumunan ditengah melonjaknya kasus covid-19. “Apapun itu, jika mengundang sebuah kerumunan massa maka kami akan membubarkan dan akan kami tutup sementara, seperti Pasar Hewan yang ada di Kabupaten Sumenep,” katanya.
Kapolres berharap agar para pedagang dan pembeli bisa memahami kondisi Darurat seperti ini. Kendati begitu pihaknya juga menuturkan bahwasanya untuk transaksi penjualan masih bisa dilakukan secara personal maupun secara online melalui ponsel.
“Walaupun pasar Hewan ditutup kan masih bisa jualan secara personal melalui online atau telepon,” ucapnya.
Menurutnya, Kebijakan itu dilaksanakan untuk mengendalikan atau mencegah penyebaran virus corona di masa PPKM Darurat demi memberikan keselamatan dan kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten Sumenep.
“Kebijakan tersebut dalam rangka mengendalikan laju penyebaran Covid-19 di Sumenep agar tidak semakin efektif penyebarannya,” tegas Kapolres
Oleh karenanya, Orang Nomor Satu di Polres Sumenep itu berharap agar penerapan kebijakan yang ada di Kabupaten Sumenep selama Pandemi Covid-19 ini agar diterima secara legowo, karena menurutnya tidak akan mungkin pemerintah Kabupaten Sumenep ingin membuat masyarakatnya terpuruk dari perekonomian namun karena kesehatan dan keselamatan adalah anugrah yang paling utama.
“Tidak mungkin pemerintah Kabupaten Sumenep tidak sayang dengan rakyatnya. Semuanya hanya demi keselamatan dan kesehatan bersama dalam memerangi wabah Covid-19 ini. Untuk saya mengajak kepada masyarakat Kabupaten Sumenep untuk tetap satu barisan dalam mendukung program pemerintah selama masa pandemi ini,” tegas dia. (JUNAIDI/ROS/VEM)