SAMPANG, koranmadura.com – Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengklaim vaksinasi dapat menurunkan angka peningkatan kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Plt Kepala Dinkes dan KB Sampang, Agus Mulyadi menyampaikan, dari hasil evaluasi sejak terjadinya trend peningkatan kasus Covid-19 sejak Juni hingga akhir Juli 2021, bagi yang tidak divaksin terhadap kasus covid-19 yang meninggal secara nasional yaitu hampir mencapai 94 persen.
“Sedangkan khusus di Sampang sendiri, angka kasus kematian mencapai 85 persen. Dan sisanya 15 persen karena tidak lengkap divaksin yaitu hanya sampai dosis pertama penerimaan vaksin,” klaimnya.
Lebih lanjut Agus sapaan akrab Agus Mulyadi menyampaikan, kegunaan vaksin menurutnya yaitu pertama menurunkan lonjakan kasus Covid-19, serta bagi yang terpapar, maka tidak akan memperparah kondisi tubuh.
“Artinya ketika sudah divaksin, kemudian misal terpapar Covid-19, maka tidak akan memperparah kondisi tubuh. Bisa jadi tanpa gejala, gejala ringan atau bahkan tidak harus di opname di ICU. Dan itu yang banyak dirasakan orang-orang yang sudah divaksin,” tuturnya.
Disinggung banyaknya pembicaraan soal Vaksin Nusantara yang digadang-gadang lebih baik dari vaksin konvensional seperti Sinovac, Agus enggan menanggapinya. Pihaknya hanya menyampaikan, ketersediaan vaksin Sinovac saat ini hendaknya untuk dipergunakan.
“Kita sudah lihat dan survey juga, Sinovac hasilya juga lumayan. Sinovac juga sudah melalui proses uji klinis dan WHO juga merekomendasikan,” paparnya.
Agus menyatakan, untuk saat ini sisa kuota vaksin Sinovac di wilayah Sampang masih tersisa sekitar 20 ribu vial.
“Yang sudah terpakai selesai vaksinasi sekitar 58 ribu vial,” pungkasnya.
Berdasarkan update data sebaran Covid-19 di Sampang, per Rabu, 28 Juli 2021, total kasus terkonfirmasi positif mencapai 2.042 orang, dengan angka kematian 103 orang, dirawat 155 orang, isolasi 188 orang. Sedangkan trend kesembuhan mencapai 1.592 orang. (MUHLIS/ROS/VEM)