SAMPANG, koranmadura.com – Lonjakan kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mulai dikhawatirkan oleh Gugus Tugas (Gugas) Covid-19 Kabupaten setempat.
Seruan itu ditandakan dengan pendirian sejumlah tenda darurat di lapangan Wijaya Kusuma sebagai upaya antisipasi pelonjakan pasien Covid-19.
Sekda Kabupaten Sampang, Yuliadi Setiawan mengatakan, keadaan kondisi kabupaten Sampang yang terkonfirmasi paparan Covid-19 sudah meluas dan dalam peta sebaran sudah menjadi zona merah.
“Ini sesuatu yang mengkhawatirkan. Oleh karenanya Forkopimda berupaya untuk menyelesaikan atau mengantisipasi perkembangan Covid-19 yang meluas ini,” ujarnya saat pers rilis di lapangan Wijaya Kusuma, Rabu, 7 Juli 2021.
Pihaknya juga menegaskan, pendirian tenda darurat sebagai rumah sakit lapangan, merupakan bentuk kekhawatiran dan antisipasi terjadinya lonjakan pasien Covid-19 yang akan terjadi menjadi kejadian luar biasa.
“Sebenarnya kami tidak mengharapkan situasi itu. Tapi kami harus mengantisipasinya. Makanya forkopimda bahu membahu membuat tenda darurat ini sebagai persiapan, karena takut terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang tidak kita inginkan,” terangnya.
Dalam kondisi yang mengkhawatirkan tersebut, Yuliadi mengimbau, kepada masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
“Bermasker, mencuci tangan, hindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Ini penting agar kekhawatiran itu tidak terjadi,” imbaunya.
Sekda Sampang juga memohon kepada masyarakat agar melaksanakan vaksinasi. Sebab vaksinasi merupakan bentuk ikhtiar untuk mencegah dan mengurangi perkembangan penularan Covid-19.
“Jika vakisnasi dan prokes dilakukan, kami yakin tempat (tenda) ini tidak akan sampai dipergunakan oleh masyarakat. Dan kami berdoa, mudah-mudahan rumah sakit lapangan ini tidak sampai dipergunakan. Jika dipergunakan, maka kasus Covid-19 di Sampang alami lonjakan luar biasa,” tutupnya.
Ditambahkan Kapolres Sampang, AKBP Abdul Hafidz meminta, PPKM mikro dan PPKM darurat telah diberlakukan di Sampang. Maka dari itu, pihaknya meminta awak media untuk melakukan publikasi pemberitaan sesuai kaedah jurnalistik.
“Terkait PPKM mikro dan PPKM Darurat, semua pihak harus mematuhi. Jika waktunya tutup untuk kegiatan, maka harus tutup. Jadi kami berpesan stay at home, stay clean, stay safe dan stay healthy,” pesannya.
Untuk vaksinasi, AKBP Abdul Hafidz meminta kepada masyarakat agar tidak memproduksi dan menyebarkan berita hoax. Sebab pihaknya akan menindak tegas bagi penyebar berita hoaks.
“Kemudian amalkan ilmu kita soal kaedah vaksinasi, jangan takut kehilangan rejeki ketika menyampaikan kebenaran,” katanya.
Sekadar diketahui, berdasarkan data yang dimiliki koranmadura.com beberapa hari lalu, nakes terpapar positif Covid-19 mencapai 100 orang. Sedangkan berdasarkan data sebaran di laman resmi pemerintah Kabupaten Sampang, total kasus Covid-19 per Rabu, 7 Juli 2021, mencapai 1.367 orang dengan tingkat kesembuhan mencapai 1.181 orang, pasien dirawat 20 orang, isolasi 76 orang dan meninggal dunia sebanyak 90 orang. (MUHLIS/ROS/VEM)