PAMEKASAN, koranmadura.com-Masyarakat di beberapa daerah terus memanjatkan tahlil dan doa bersama untuk almarhumah, Nyai Hj. Maftuhah Binti KH. Djufri Marzuqi atau ibunda Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, H. Baddrut Tamam.
Tahlil tersebut tidak hanya di wilayah Madura. Namun di beberapa daerah di luar Madura. Seperti Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Surabaya, Malang Raya serta beberapa daerah lainnya. Saat ini ada sekitar 61 masjid dan pondok pesantren yang menggelar tahlil bersama untuk almarhumah Nyai Hj. Maftuhah.
Diketahui almarhumah Nyai Hj. Maftuhah binti KH. Djufri Marzuqi wafat di usianya yang ke 72 tahun setelah menjalani perawatan intensif dari dokter, pada Jum’at, sekitar pukul 01.30 WIB, 8 Agustus 2021.
Mas Tamam panggilan akrab Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengucapkan banyak terimakasih kepada masyarakat yang telah memberikan bantuan tahlil dan doa untuk almarhumah ibundanya tersebut.
“Semoga tahlil dan doa yang kita panjatkan kepada allah diterima,” jelas Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, Senin, 9 Agustus 2021.
Bupati yang dikenal visioner tersebut juga mengucapkan terimakasih kepada pihak- pihak terkait yang menggelar tahlil dan doa dengan tetap mengikuti protokol kesehatan ditengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
“Sangat terima kasih sekali atas komitmen melaksanakan tahlil dan doa dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan,” tambahnya.
Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf. Apabila, ada pondok pesantren, masjid, musholla serta beberapa tempat lain yang tidak disebutkan dalam daftar sebagai pelaksana tahlil untuk almarhumah Nyai Hj. Maftuhah binti KH. Djufri Marzuqi.
“Mohon maaf jika beberapa nama pondok pesantren, lembaga pendidikan, masjid, musollah atau di kediaman berkenan bertahlil dan berdoa belum tercatat. Dari Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Probolinggi, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Surabaya, Malang Raya, dan lain-lain. Semua akan kami catat tempat doa dan tahlil yang dilaksnakan oleh semua saudara-saudaraku yang baim, salam tormat,” ucapnya.
Mantan aktivis PMII tersebut merasa bahagia dengannya banyak pesantren, mosolla dan masjid yang telah mengadakan tahlil dan doa untuk ibundanya yang baru meninggal tersebut.
“Kami bahagia karena banyak yang mendaftar untuk mengadakan doa dan tahlil di beberapa tempat. Salam hormat atas doa dan tahlil untuk ibu kami tercinta,” paparnya. (ADV/SUDUR/ROS/VEM)