PAMEKASAN, koranmadura.com- Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk segera merampungkan pembangunan sentra pedagang kaki lima (PKL) tepatnya di lokasi Jalan Kesehatan.
Menurutnya, pembangunan tersebut sudah dibangun sejak tahun 2020 hingga saat ini masih belum rampung. Sehingga pihaknya minta OPD terkait untuk merampungkan pembangunan tersebut agar hal itu bisa dioperasikan.
“Saya memohon ada beberapa target yang ingin kita capai, pembangunan sentra PKL yang dirancang mulai tahun 2020,” kata Tokoh muda Nahdlatul Ulama tersebut, Kamis, 12 Agustus 2021.
Apalagi menurutnya, Pamekasan akan menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXIX tahun 2021. Sehingga pihaknya ingin menunjukkan kepada peserta dari beberapa daerah tentang keberadaan sentra PKL serta pasar yang bersih dan nyaman untuk berbelanja.
“Mudah-mudahan MTQ 2021 ini bisa terlaksana di kabupaten ini, mudah-mudahan tidak virtual. Maksud saya, sentra PKL ini kita tunjukkan kepada masyarakat,” ucapnya.
Sebelumnya, Mas Tamam Panggilan akrab Bupati Pamekasan mewanti-wanti kepada para pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) secara umum untuk bekerja maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi, segala kebutuhan hidup ASN sudah ditanggung oleh negara.
Ia pun menyampaikan, pihaknya mempersilahkan kepada pejabat dan ASN yang ingin mendiskusikan tentang kemajuan Pamekasan. Karena sistem kepemimpinan yang tidak berjarak dengan siapapun akan membuat segera persoalan dapat terselesaikan dengan baik.
“Bagi saya jabatan bukan segala-galanya, tetapi sebagai alat perjuangan, alat pengabdian dan alat untuk membawa kabupaten ini berdaya saing dengan kabupaten maju lain di Indonesia. Yang mau bekerja sungguh-sungguh, ayo kita diskusi bareng bareng. Saya ini bupati swasta, nggak usah terlalu negeri,” katanya sambil berguyon pada pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat administrator di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Selasa, 10 Agustus 2021 siang.
Pihaknya berharap agar pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan dapat menyadari tentang pentingnya waktu dalam segara program yang dirancang. Tentu, pejabat yang sengaja memperlambat realisasi program merupakan bentuk pengkhianatan kepada pimpinannya, serta kepada bangsa dan negara.
“Para kabid ini harus taat kepada kepala dinas, karena ketidaktaatan kepada pimpinan adalah bentuk pengkhiatan. Misalnya, untuk rencana sentra PKL tuntas tahun ini. Tapi lemot, itu bagian dari pengkhianatan, karena menghambat kinerja, kalau lambat dilaksanakan, bisa kehilangan momentum, kalau kehilangan momentum seperti orang mau buka puasa disiapkan pukul 21.00 WIB. Meskipun menunya nikmat, tapi momentumnya sudah lewat, orang sudah berbuka puasa. Sehingga harus sadar momentum dan sadar waktu,” paparnya. (ADV/SUDUR/ROS/VEM)