SUMENEP, koranmadura.com – Gerakan Peduli Masyarakat Sumenep (GPMS) menggelar audensi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jumat, 13 Agustus 2021.
Dalam audiensinya, para pemuda yang tergabung dalam GPMS tersebut meminta Disperindag, sebagai salah satu stakeholder di bidang ekonomi, melakukan langkah-langkah taktis guna menggenjot pertumbuhan ekonomi Sumenep.
Menurut Koordinator GPMS, Andi Holis, pandemi Covid-19 selama ini telah meluluh-lantakkan banyak sektor. Termasuk yang terparah ialah sektor ekonomi, selain sektor kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, sambungnya, Pemkab Sumenep, dalam hal ini Disperindag, perlu melakukan terobosan-terobosan luar biasa agar ekonomi masyarakat bisa segera pulih.
“Karena persoalan luar biasa tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara biasa. Harus luar biasa juga penyelesaiannya. Kalau tidak bisa, minimal persoalan yang luar biasa ini tidak dianggap biasa,” ujarnya.
Salah satu hal yang bisa dilakukan Disperindag ialah mengoptimalkan peran pasar-pasar tradisional sebagai salah satu jantung perekonomian masyarakat.
“Tentu, caranya harus tetap sesuai dengan protokol kesehatan. Bagaimana? Saya kira itu tugas pihak Disperindag untuk memikirkan nasib masyarakat. Karena mereka digaji menggunakan uang masyarakat. Salah satunya melalui sektor pajak,” tegasnya, menyindir.
Andi lalu menyinggung soal pasar tradisional di Kecamatan Sapudi dan Raas yang diresmikan tahun 2019 lalu. Menurut dia, dua pasar di dua kecamatan tersebut sejauh ini belum terlalu maksimal fungsinya.
“Nah, pada kesempatan kali ini kami juga meminta agar pasar di kepulauan, khususnya ecamatan Sepudi dan Raas yang diresmikan pada tahun 2019 lalu, itu dibuka secara menyeluruh agar pertumbuhan ekonomi masyarakat kepulauan bisa lebih baik dan setabil,” tambahnya. FATHOL ALIF/ROS/VEM